SAMPIT – Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui Program Penanaman Jagung Sejuta Hektare. Sebagai bagian dari Program Asta Cita Presiden RI Prabowo, kecamatan ini telah menyiapkan 781,55 hektare lahan untuk pengembangan jagung.
Plt Camat Telaga Antang Sudar mengungkapkan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas yang akan dibahas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Kotim Tahun 2026 yang dijadwalkan pada 3 Februari 2025.
"Musrenbang nanti akan membahas sejumlah program prioritas, termasuk pembangunan infrastruktur desa, peningkatan pendidikan, kesehatan, serta ketahanan pangan. Penanaman jagung menjadi salah satu fokus utama untuk mendukung program swasembada pangan pemerintah pusat," ujarnya.
Sudar menjelaskan bahwa penanaman jagung di Telaga Antang telah dimulai secara simbolis beberapa waktu lalu sebagai bagian dari gerakan nasional. Dari 18 desa di wilayahnya, masing-masing desa ditargetkan mengembangkan 100 hektare lahan jagung.
"Kami sudah melakukan penanaman awal sekitar satu hektare secara simbolis. Ke depan, kami menargetkan seluruh desa bisa mencapai target 100 hektare per desa sesuai arahan Bupati Kotim Halikinnor," tambahnya.
Agar program ini berjalan optimal, pihaknya juga menggandeng polsek setempat sebagai mitra strategis dalam pengawalan dan pendampingan di lapangan.
Dengan total lahan 781,55 hektare yang telah disiapkan, Kecamatan Telaga Antang optimistis dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Swasembada pangan adalah pilar utama untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Program penanaman jagung bertujuan meningkatkan produksi pangan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan," ujarnya.
Halikinnor menjelaskan, Kotim memiliki potensi besar untuk mendukung program ini. Dengan luas wilayah yang memadai dan sumber daya alam yang melimpah, lahan tidur atau lahan yang belum produktif dapat dioptimalkan untuk ditanami jagung.
"Jagung tidak hanya menjadi salah satu komoditas strategis nasional, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mendukung program ini. Halikinnor menekankan pentingnya semangat gotong-royong, pemanfaatan teknologi pertanian modern, dan komitmen untuk menjaga keberlanjutan program. (yn/yit)