PANGKALAN BUN - Bulan Suci Ramadan merupakan kesempatan bagi setiap umat muslim memperbaiki diri dan bertaubat. Termasuk juga bagi umat Muslim yang berada di balik jeruji besi. Seperti para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Pangkalan Bun, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Sebanyak 532 warga binaan yang menempati lapas itu dan beragama Islam. Selama Ramadan ini, mereka diberikan kegiatan tambahan seperti tadarus. Warga binaan ini digembleng untuk menjadi lebih baik dan insan yang bertakwa.
Kepala Lapas Klas IIB Pangkalan Bun Arief Gunawan mengatakan, selama Ramadan, untuk jam beribadah akan ditambah, berbeda dengan hari biasanya jika para warga binaan harus masuk blok sel masing-masing pada pukul 17.00. Ketika bulan Ramadan ini para warga binaan muslim diwajibkan untuk salat terawih di Musala Lapas.
”Selesai terawih mereka masuk ke blok masing-masing, tapi ada juga yang tadarus sekitar belasan orang warga binaan yang setiap malamnya mampu menyelesaikan 6 juz perhari, ada juga yang 4 hari sudah bisa khatam,” ujar Arief, usai buka bersama di Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Jumat (24/6).
Arief mengatakan, kegiatan buka bersama oleh pihaknya tersebut bertujuan untuk mengikat silaturahmi. ”Karena bulan penuh rahmat dan berkah, bersama-sama untuk beramal dari kita untuk kita,” kata Arief.
---------- SPLIT TEXT ----------
Menurutnya, baru kali ini Lapas Klas IIB Pangkalan Bun mengadakan acara buka puasa bersama. Bahkan pihaknya akan mengadakan kembali minggu depan apabila ada rezeki lebih. Karena besarnya antusias para warga binaan untuk buka puasa bersama untuk saling berlomba-lomba memperbaiki diri di bulan yang penuh rahmat itu.
”Untuk hal yang baik kenapa tidak, bahkan kalau ada rezeki minggu depan diadakan lagi. Bukan dari pribadi tapi dari para pegawai, istri pegawai juga antusias melakukan masak bersama,” imbuhnya.
Arief menambahkan, selama bulan Ramadan ini juga pada waktu subuh blok akan dibuka bagi warga binaan yang rutin konstan melakukan salat . Mereka juga dianggap sebagai santri di Lapas Klas IIB Pangkalan Bun. Tentunya dengan ada ibadah yang dilakukan oleh para warga binaan ini akan menambah nilai lebih bagi mereka untuk mendapatkan remisi pada Lebaran Idulfitri nantinya.
”Untuk subuh dibuka, dengan santri yang konstan, khusus tadarus pastinya bisa menambah nilai plus untuk mendapatkan remisi,” pungkasnya. (jok/oes)