SAMPIT – Menjelang datangnya Bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyambut bulan suci itu dengan semangat kebersamaan, penuh khidmat, dan menjaga ketertiban demi menciptakan lingkungan yang harmonis.
Dalam sebuah surat edaran yang dikeluarkan pada 14 Februari 2025, dirinya juga menekankan pentingnya mengisi Ramadan dengan ibadah, sedekah, dan kepedulian sosial.
“Ramadan adalah momentum untuk memperbaiki diri dan mempererat tali persaudaraan. Mari kita manfaatkan bulan ini untuk memperbanyak ibadah, memperkuat solidaritas, dan menjaga keutuhan lingkungan kita,” ujar Halikinnor.
Dalam pesannya, Bupati juga menyoroti perlunya masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap keamanan rumah dan kendaraan, terutama ketika bepergian ke tempat ibadah.
Selain imbauan kepada umat Islam, kami juga mengajak masyarakat dari semua latar belakang untuk bersama-sama menciptakan suasana damai. Kita harus menghormati dan mendukung rekan-rekan kita yang menjalankan ibadah puasa. Kerukunan antarumat beragama adalah fondasi penting dalam menjaga kedamaian di tengah masyarakat,” imbuh Halikinnor.
Sementara itu, untuk mendukung kelancaran ibadah dan menjaga suasana Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim telah mengambil langkah tegas dengan mengatur jam operasional usaha pemilik warung, rumah makan, dan kedai minuman. Mereka diimbau untuk menyesuaikan jadwal agar tidak mengganggu waktu salat dan kekhusyukan ibadah.
Kemudian tempat hiburan seperti karaoke dan diskotik juga diminta untuk menghentikan operasional selama bulan suci Ramadan, demi menciptakan lingkungan yang kondusif.
Lebih jauh, Pemkab Kotim juga melarang keras produksi dan penjualan petasan serta meriam bambu yang dapat mengganggu ketertiban dan menimbulkan risiko keamanan. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh aktivitas selama Ramadan berlangsung dengan tenang dan tidak menimbulkan gangguan kamtibmas di masyarakat,” tegas Halikinnor.
Melalui berbagai langkah ini, Pemkab Kotim berharap dapat menyatukan semangat kebersamaan dan kepedulian antarwarga, sehingga Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan menguatkan solidaritas sosial.
“Semoga Ramadan ini membawa berkah, kedamaian, dan meningkatkan kualitas hidup kita semua," pungkas Halikinnor.(yn/gus)