SAMPIT – Perum Bulog Kantor Cabang (KC) Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menyerap gabah petani lokal melalui program Serap Gabah (Sergab). Kali ini dari Kelompok Tani Brigade Pangan Sei Bujur Maju di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit.
Penyerapan gabah kering panen (GKP) ini dilakukan dengan asumsi pembelian sebanyak 4.600 kilogram per hektare dengan harga Rp6.500 per kilogram, sehingga total transaksi mencapai Rp29.900.000.
Kegiatan ini turut disaksikan langsung Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah pejabat daerah lainnya di sela kegiatan panen serentak 14 provinsi bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto via zoom, Senin (7/4).
Pimpinan Perum Bulog KC Kotim Muhammad Azwar Fuad menjelaskan bahwa penyerapan gabah ini mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional, yaitu Rp6.500 per kilogram di tingkat petani, naik dari harga sebelumnya Rp6.000.
”Langkah ini menunjukkan dukungan kami terhadap program Asta Cita Presiden RI dalam mewujudkan swasembada pangan. Kami berkomitmen untuk menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen petani lokal, baik di Kotawaringin Timur maupun Katingan,” ujar Azwar.
Ia menambahkan, hingga hari ini, Bulog telah menyerap sekitar 50 ton gabah dari petani Kotim. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring bertambahnya lahan panen. Menurut informasi dari Dinas Pertanian dan BPP Lampuyang, puncak panen diprediksi akan terjadi pada Mei mendatang.
”Total luas tanam di Kotim mencapai 8.000 hektare. Jika rata-rata hasil panen 4 ton per hektare, maka ada potensi sekitar 32.000 ton gabah yang akan dihasilkan,” jelas Azwar.
Bulog juga menegaskan komitmennya untuk menyerap seluruh gabah petani, meskipun tetap membuka ruang bagi pihak swasta untuk membeli dengan harga di atas HPP. Namun, ia mengimbau petani agar memanen padinya sesuai usia tanam agar kualitas beras tetap terjaga.
Sebelumnya, pada Maret lalu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim bersama Bulog KC Kotim telah melaksanakan penyerapan gabah perdana melalui program Sergab di Desa Lampuyang. Dari lahan seluas 3,5 hektare, berhasil diserap 14.300 kilogram GKP dari dua kelompok tani, yaitu Brigade Pangan Bedidih Bersatu dan Brigade Pangan Gemuk Sari Mandiri. Total transaksi saat itu mencapai Rp92.950.000.
Menanggapi program ini, Bupati Kotim Halikinnor menyampaikan apresiasi dan menegaskan pentingnya program Sergab dalam menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.
”Program Sergab ini sangat penting. Dengan adanya kepastian harga dari Bulog, petani tidak lagi terjebak dalam permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak. Ini memberikan perlindungan dan semangat baru bagi petani,” tegas Halikinnor.
Ia menambahkan bahwa pembayaran yang dilakukan langsung oleh Bulog setelah panen juga menjadi keunggulan program ini.
”Begitu panen selesai, Bulog langsung melakukan pembayaran di tempat. Mekanisme ini jauh lebih cepat dan transparan dibandingkan menjual ke tengkulak, yang seringkali membuat petani menunggu lama,” jelasnya.
Dengan kepastian harga dan pembayaran yang cepat, Bupati Halikinnor optimistis semangat petani untuk mengolah lahan kembali akan meningkat. Hal ini, menurutnya, menjadi bagian dari upaya bersama dalam memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kotim. (yn/ign)