SAMPIT – Di tengah tekanan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mendorong perangkat daerah untuk tidak berpangku tangan. Kemandirian fiskal harus menjadi prioritas dengan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui inovasi dan pemanfaatan potensi lokal.
“Kalau kita hanya bergantung pada dana pusat, banyak program tidak akan jalan. Maka perangkat daerah harus aktif mencari terobosan,” kata Halikinnor saat memberikan arahan pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (9/4).
Menurutnya, penurunan alokasi dana pusat mengakibatkan sejumlah program strategis di daerah tidak bisa direalisasikan. Oleh karena itu, kreativitas dan inisiatif setiap perangkat daerah sangat dibutuhkan untuk menopang pembiayaan pembangunan, terutama di sektor vital seperti kesehatan dan pendidikan.
Mantan Camat Mentawa Baru Ketapang ini juga menyoroti pentingnya efisiensi, transparansi, dan keadilan dalam pengelolaan keuangan daerah. Pemanfaatan potensi lokal harus betul-betul diarahkan untuk memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
”Jangan hanya bekerja rutin. Harus ada upaya lebih, termasuk membangun sinergi dengan provinsi dan pusat,” imbuh pria yang pernah menjadi Sekretaris Daerah Kotim ini.
Salah satu contoh keberhasilan pengelolaan PAD yang disorot Bupati adalah capaian RSUD dr. Murjani Sampit. Rumah sakit milik daerah itu mencatat pendapatan Rp145 miliar di tahun 2024, melampaui target awal Rp115 miliar. Tahun ini, target ditetapkan sebesar Rp129 miliar, namun Pemkab menaruh harapan lebih besar, realisasi hingga Rp150 miliar.
“Jika dikelola dengan baik, potensi PAD kita sangat besar. Tinggal bagaimana kualitas layanan terus ditingkatkan, termasuk soal ketersediaan dokter spesialis,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pembagian jasa pelayanan medis yang adil di lingkungan rumah sakit, sebagai bagian dari upaya mendorong kinerja dan menjaga motivasi tenaga kesehatan.
“Sudah ada jasa pelayanan, maka pengelolaannya harus adil dan mendukung peningkatan mutu. Jangan sampai justru menimbulkan persoalan baru,” pungkas Halikinnor. (yn/yit)