SAMPIT – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah diharapkan dapat mempertahankan budaya disiplin sebagai salah satu pelajaran yang diambil setelah berpuasa satu bulan penuh selama Ramadhan, khususnya bagi yang beragama Islam.
”Mudah-mudahan dengan hikmah bulan puasa, setelah kita ditempa satu bulan penuh maka kinerja ASN kita bisa semakin baik, semakin bagus dan semakin meningkat,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Selasa lalu.
Halikinnor berharap Ramadan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi ada hikmah yang bisa diambil oleh para ASN yang berdampak pada peningkatan disiplin dan produktivitas kerja.
Menurutnya, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan kedisiplinan, ketahanan mental dan konsistensi. Pelajaran selama Ramadan ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan.
”Orang yang sungguh-sungguh menjalankan puasa itu adalah orang yang paling disiplin. Ketika lapar dan haus, walaupun tidak ada orang yang melihat dan hanya Allah yang tau tapi dia tidak akan berbuka. Itu bentuk disiplin diri,” ujarnya.
Setelah ditempa selama satu bulan penuh, ia berharap pelajaran tersebut dapat dipertahankan selama sebelas bulan ke depan dalam bekerja. Khususnya dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Sehubungan dengan disiplin ini pula, Halikinnor mengapresiasi para ASN di lingkungan Setda Kotim yang hampir 100 persen hadir pada hari pertama masuk kerja setelah cuti bersama Lebaran. Tidak ada yang dengan sengaja menambah libur.
Ia menuturkan, memang ada beberapa ASN yang tidak masuk tapi itu dengan alasan yang jelas, di antaranya cuti untuk menjalankan ibadah umrah dan ada pula yang memang sedang sakit sehingga tidak masuk kerja.
Dia juga mengajak ASN dan tenaga kontrak untuk selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. ”Terus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas,” kata Halikinnor. (ant)