SAMPIT – Persoalan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Wakil Bupati Kotim Irawati menegaskan, penanganan masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan memerlukan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.
”Isu sampah ini adalah masalah strategis yang memerlukan penanganan serius. Dampaknya sangat besar terhadap kesehatan masyarakat, kualitas lingkungan, serta reputasi daerah kita," ujar Irawati.
Irawati baru-baru ini memimpin rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk menangani permasalahan ini, termasuk peningkatan infrastruktur, perbaikan sistem pengangkutan, penguatan bank sampah, hingga program edukasi bagi masyarakat.
Namun, Irawati juga mengakui adanya keterbatasan dalam armada pengangkut sampah. Saat ini, hanya ada delapan unit truk sampah yang beroperasi, dengan rincian tiga unit dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lima unit dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), yang semuanya merupakan kendaraan operasional lama yang sudah digunakan sejak tahun 2021.
”Tahun ini belum ada tambahan truk baru, sehingga ini masih menjadi kendala di lapangan," kata Irawati.
Menurutnya, penting untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan, tanpa hanya mengandalkan petugas pengangkut sampah.
”Untuk menjadikan Kotim lebih bersih dan sehat, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas lokal sangat diperlukan," tegasnya. (yn/ign)