PALANGKA RAYA – Keberadaan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kebidanan dan Pelayanan Kebidanan yang dibahas Komisi IX DPR RI dinilai sangat penting, sebab para bidan perlu mendapat dukungan lewat undang-undang dalam melaksanakan tugasnya.
Demikian dikatakan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalimantan Tengah Noorhani saat mengunjungi gendung DPRD Kalteng. Bersama dua anggotanya, kunjungan ini dimaksudkan untuk penyampaiaan aspirasi terkait keberadaan RUU tersebut.
Mewakili seluruh bidan di Kalteng, Noorhani mengharapkan agar RUU tersebut segera disahkan. Sebab itu, pihaknya mengharapkan agar DPRD Kalteng menjembatani IBI Kalteng ke pusat agar aspirasi yang dimaksud bisa disampaikan.
“Karena terus terang, RUU kebidanan ini dari 2003 tidak ada tanda-tanda bisa digolkan. Jadi ini tujuan kami datang kesini (DPRD Kalteng), agar kedepan kami dijembatani menyampaikan aspirasi ini langsung kepusat,” katanya, Senin (27/6).
Menurut dia, dalam melaksanakan tugas, bidan perlu mendapat dukungan dan perlindungan dari UU, terutama status dan kepastian kenyamanan dan keamanan dalam bekerja. Artinya dengan RUU itu disahkan menjadi UU, membuat para bidan akan terlindungi dan dalam melaksakan pekerjaan pun, dapat dilakukan sesuai standar yang diatur dalam UU.
“Ini penting apalagi bidan ini kan bekerja di tengah masyarakat. Jadi kami minta secepatnya minta disahkan, paling tidak aspirasi yang kami sampaikan bisa ke pusat, karena dengan suara dari sini akan menyampaikan bawah RUU tentang kebidanan layak untuk digolkan. Itu yang diharapkan,” tambahnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kalteng Nataliasie yang menyambut kunjungan tersebut menuturkan, pihak DPRD akan menfasilitasi pertemuan dengan DPR RI dalam hal ini Komisi IX.
“Nanti akan kita koordinasikan dengan pak Hang Ali Saputra Syah Pahan. Karena kebetulan beliau anggota Komisi IX DPR RI asal Kalteng. Akan kami atur kapan pertemuanya, dan hasilnya juga akan kami sampaikan. Saya juga mengharapkan supaya RUU ini segera menjadi UU agar bidan juga terlindungi,” pungkas Nataliasie. (sho/vin)