SAMPIT – Kementerian Pertanian merealisasikan program bantuan cetak sawah seluas 4.261 hektare di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal itu sebagai upaya meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.
Direktur Alsintan Pascapanen Kementerian Pertanian Muhammad Rizal Ismail mengatakan, program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan produksi beras nasional sekaligus mendongkrak pendapatan petani setempat.
”Mudah-mudahan program ini bisa meningkatkan produksi beras nasional dan pendapatan petani, khususnya di Kotim,” kata Rizal Ismail saat tanam perdana cetak sawah di Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Rabu (30/4).
Dalam kegiatan tersebut, Rizal yang juga Penanggung Jawab Swasembada Pangan Kotim, turut menanam padi bersama petani di lahan seluas 58 hektare. Program cetak sawah tahun ini tersebar di sejumlah kecamatan, dengan luasan terbesar di Kecamatan Teluk Sampit, disusul Mentaya Hilir Selatan, Baamang, dan Telaga Antang.
Penanaman padi dilakukan secara bertahap hingga seluruh lahan seluas 4.261 hektare selesai digarap. Selain membuka lahan, pemerintah juga menyiapkan pendampingan dan bantuan sarana produksi guna memastikan keberhasilan program.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotim Alang Arianto yang turut hadir dalam kegiatan tanam perdana cetak sawah di Desa Handil Sohor menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian daerah.
Menurutnya, program ini sangat membantu petani dalam meningkatkan produksi dan mendukung ketahanan pangan.
”Pemerintah Kabupaten Kotim berterima kasih atas bantuan ini dan berharap program serupa terus berlanjut, mengingat potensi pertanian daerah masih cukup besar,” ujar Alang.
Salah satu petani Desa Handil Sohor, Tamin, mengaku program cetak sawah ini sangat meringankan beban petani dalam membuka lahan baru.
Ia juga menyambut baik kebijakan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram, serta kemudahan dalam memperoleh pupuk subsidi.
”Bantuan ini sangat berarti karena petani terbantu dari segi biaya dan tenaga. Kami berharap jalan usaha tani juga diperbaiki agar pengangkutan bibit, pupuk, dan hasil panen bisa lebih mudah,” kata Tamin.
Program cetak sawah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan dan swasembada beras nasional, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani di daerah. (yn/ign)