SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin gotong royong bersama jajaran perangkat daerah dan anggota DPRD di Jalan Muchran Ali, Kecamatan Baamang, Selasa (6/5). Tak sekadar aksi bersih-bersih, kegiatan ini juga menjadi ajakan terbuka bagi masyarakat agar kembali menghidupkan budaya gotong royong di lingkungan masing-masing.
“Hari ini kami bersama perangkat daerah dan anggota DPRD Dapil II melaksanakan gotong royong sebagai bentuk kebersamaan. Kita juga ingin melihat langsung kondisi jalan yang memang perlu perhatian,” kata Halikinnor di sela-sela kegiatan.
Bupati menegaskan, gotong royong bisa menjadi solusi efektif di tengah keterbatasan anggaran daerah. Tidak semua pekerjaan harus menunggu anggaran besar atau jasa pihak ketiga. Kebersamaan dan partisipasi masyarakat justru menjadi kekuatan utama.
“Kita contohkan bahwa gotong royong bisa kita kerjakan bersama. Tidak semua harus diupahkan, apalagi saat ini kita dalam masa efisiensi,” tegasnya.
Pilihan lokasi di Jalan Muchran Ali bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengecekan yang dilakukan sebelumnya, Halikinnor melihat kawasan ini dipenuhi rumput liar yang tumbuh di trotoar dan badan jalan.
“Rumput liar ini selain tidak enak dilihat, juga bisa merusak aspal. Karena itu, kegiatan seperti ini tidak harus menunggu Jumat. Ke depan akan kita lakukan rutin di beberapa titik,” jelasnya.
Halikinnor juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjelang peringatan HUT RI ke-80 pada 17 Agustus mendatang. Ia menegaskan, tujuan utama bukan sekadar mengejar status Adipura, melainkan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
“Saya tidak kejar Adipura. Yang penting kota kita bersih. Kita sebagai umat muslim paham, kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujarnya.
Ia menambahkan, petugas kebersihan di Kota Sampit saat ini sangat terbatas, hanya sekitar 30 orang. Karena itu, keterlibatan masyarakat melalui gotong royong sangat dibutuhkan agar upaya menjaga kebersihan berjalan maksimal. (yn/yit)