PANGKALAN BANTENG – Aksi pencurian kendaraan bermotor kembali terjadi. Hampir dua pekan ini, dua aksi curanmor terjadi di Desa Simpang Berambai dan Amin Jaya. Minimnya kesadaran masyarakat dalam mengunci kendaraan menjadi penyebab maling dengan mudah menggondol sepeda motor.
Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi mengungkapkan, dua curanmor terjadi lantaran pemilik motor teledor. ”Yang terjadi di Simpang Berambai itu motor dibawa tarawih, terparkir namun tidak dikunci,” ujarnya, Selasa (28/6) siang. Kejadian tersebut sempat diketahui oleh seorang anak, namun warga tidak berhasil mengejar.
Selanjutnya, di Desa Amin Jaya malah lebih tragis lagi. Maling seakan diberi kesempatan untuk menjalankan aksinya karena kunci kontak motor berada di box penyimpanan di bagian bawah setang kemudi.
”Yang kedua malah enak lagi, pemilik motor jenis matik itu meletakkkan kunci di box penyimpanan di bawah setir. Jadi seakan-akan motor tersebut memang disediakan untuk dicuri,” terangnya.
Selain aksi curanmor, Imam kembali mengimbau agar masyarakat tidak mudah terbujuk dengan iming-iming keuntungan besar dengan berinvestasi pada tanah kavling, perumahan dan juga bangunan ruko (rumah toko).
”Jangan mudah tergiur untung tak wajar dari bisnis property yang ditawarkan, buktinya di sudah ada beberapa yang mengajukan pengaduan masyarakat (dumas) ke polsek terkait usaha penipuan yang merugikan korban dari puluhan hingga ratusan juta rupiah,” katanya.
Dengan perkembangan wilayah yang begitu pesat, Pangkalan Banteng sangat rawan terhadap kasus-kasus kejahatan. Jadi kewaspadaan masyarakat dalam menjaga harta benda dan juga memanfaatkan keuangan harus lebih hati-hati.
”Siapa yang tidak tergiur dengan investasi dengan untung besar, atau jual beli ruko dengan harga murah dan lokasi strategis. Tapi kalau ujungnya kearah penipuan masyarakat yang dirugikan,” pungkasnya. (sla/yit)