SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menunjukkan keseriusannya memperjuangkan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Bupati Kotim Halikinnor untuk kesekian kalinya menyambangi Kementerian Perhubungan di Jakarta, Jumat (17/5) lalu, guna memastikan proyek strategis daerah ini mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat.
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya mempercepat realisasi perpanjangan landasan pacu dan pengembangan fasilitas bandara agar bisa melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737-500.
Pengembangan bandara diyakini dapat membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Kotim dan sekitarnya.
”Pemkab sudah menyelesaikan pembebasan lahan untuk perpanjangan runway serta pembangunan gedung baru untuk pemadam kebakaran bandara. Harapan kami, pemerintah pusat melalui Kemenhub segera merealisasikan dukungannya dalam mengembangkan Bandara H Asan Sampit,” ujar Halikinnor.
Bupati hadir bersama sejumlah pejabat daerah, di antaranya Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kotim Rody Kamislam, Plt Kepala Dinas Perhubungan Raihansyah, serta Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kotim Rafiq Riswandi.
Mereka menyerahkan proposal resmi pengembangan bandara yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp190 miliar.
Proposal itu juga telah dibawa ke Komisi V DPR RI dan dijadwalkan akan diajukan ke Bappenas sebagai bagian dari strategi lobi anggaran lintas kementerian.
Menurut Halikinnor, lalu lintas penumpang di Bandara Haji Asan Sampit terbilang tinggi dan terus meningkat. Namun, kapasitas bandara yang terbatas masih menjadi kendala utama. Banyak maskapai, termasuk layanan kargo, berminat membuka rute ke Sampit, namun terkendala panjang landasan yang belum memenuhi syarat.
Sementara itu, Kemenhub melalui Direktorat Keamanan Penerbangan menyampaikan, usulan pengembangan sempat masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2025 dengan alokasi awal sekitar Rp60 miliar. Akan tetapi, tertunda karena adanya kebijakan efisiensi dan pemangkasan belanja negara.
”Dirjen Perhubungan Udara berkomitmen akan memperjuangkan pengembangan Bandara Sampit pada tahun anggaran 2026. Kami sangat berharap ini bisa terealisasi,” kata Halikinnor.
Dia mengajak masyarakat Kotim turut mendukung dan mendoakan agar upaya ini membuahkan hasil yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, investasi, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. (yn/ign)