SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah bersiap menghadapi evaluasi kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Persiapan intensif dilakukan lintas sektor, meskipun jadwal penilaian masih belum mendapat kepastian.
Wakil Bupati Kotim Irawati turut hadir dalam rapat persiapan yang digelar Selasa (20/5), mendengarkan pemaparan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kotim serta sejumlah perangkat daerah terkait. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional untuk menurunkan angka stunting secara terpadu dan berkelanjutan.
Delapan aksi konvergensi yang menjadi tolok ukur penilaian mencakup langkah-langkah strategis dari perencanaan, pendanaan, hingga pelaksanaan program berbasis data.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim menuturkan bahwa semua kegiatan penanganan stunting akan disusun dalam dokumen komprehensif dan disiapkan untuk dipresentasikan saat penilaian berlangsung.
"Kita rapat untuk menyatukan data dari Dinas Kesehatan, DPMD, DP3AP2KB, Dinas Sosial dan lainnya. Semua kegiatan yang sudah kita laksanakan akan dirangkum sebagai bahan penilaian," jelas Umar.
Proses ini belum bisa langsung dieksekusi karena jadwal yang semula direncanakan Kamis mendatang, terpaksa ditunda lantaran belum ada konfirmasi resmi dari provinsi. Selain itu, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024 yang menjadi acuan utama, hingga kini belum dirilis secara rinci per kabupaten.
"Yang baru keluar hanya data umum se-Kalimantan Tengah. Untuk data per kabupaten termasuk Kotim, kita masih menunggu," tambahnya.
Meski begitu, pihaknya tetap optimis. Berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran yang dilakukan secara lokal sepanjang 2024, angka stunting di Kotim menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.
"Dari data pengukuran, kita perkirakan angka stunting turun menjadi 19,1 persen. Ini jauh lebih baik dibanding angka SKI 2023 yang mencapai 35,5 persen," ujar Umar.
Pemkab berharap, tren penurunan ini akan terus berlanjut seiring penguatan aksi konvergensi lintas sektor. Untuk saat ini, fokus diarahkan pada penyempurnaan dokumen, laporan kegiatan, serta materi paparan guna memastikan Kotim tampil maksimal dalam penilaian nanti. (yn/yit)