SAMPIT – Upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat dorongan baru melalui pelaksanaan Gebyar Posyandu Presisi. Kegiatan yang digagas oleh Polres Kotim bekerja sama dengan pemerintah daerah tersebut digelar di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kamis (22/5). Ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan kesehatan masyarakat.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Sinergi antara aparat kepolisian dan pemda dalam isu kesehatan merupakan bentuk konkret pelaksanaan program nasional secara terpadu.
“Posyandu hari ini berperan presisi dalam pencegahan stunting. Ini menjadi contoh pelaksanaan program nasional yang dilakukan secara langsung dan menyentuh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan semacam ini sebaiknya menjadi agenda rutin, agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas dan berkelanjutan. Pemerintah daerah siap mendukung melalui dinas kesehatan.
Sementara itu, Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi Kapolda Kalimantan Tengah dan dilaksanakan serentak oleh seluruh jajaran Polres.
Selain pendataan anak, kegiatan juga mencakup pengukuran berat dan tinggi badan serta edukasi gizi kepada masyarakat. Desa Pelangsian dipilih karena memiliki program Posyandu sehat terpadu dan jumlah balita yang cukup banyak.
“Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, kami juga mencoba menggandeng pihak swasta untuk mendukung kegiatan ini, terutama dalam hal penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak,” jelas Resky.
Ia berharap keterlibatan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, dapat memperkuat upaya bersama dalam menekan angka stunting di daerah.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan,” tandasnya. (yn/yit)