SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan kepeduliannya terhadap warga yang mengalami kesulitan ekonomi. Dua pria asal Surabaya yang sempat telantar di Sampit akhirnya bisa kembali ke kampung halaman berkat respons cepat dan bantuan dari Dinas Sosial Kotim.
Kedua pria tersebut datang ke Kotim untuk bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah pedalaman Kecamatan Antang Kalang. Namun nasib berkata lain. Setelah menjalani pelatihan selama seminggu, mereka diberhentikan dengan alasan yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Tanpa bekal dan tempat tujuan, mereka terlunta-lunta hingga akhirnya meminta pertolongan ke Polres Kotim. Berkat koordinasi cepat, mereka lalu diarahkan ke Rumah Singgah Harati, fasilitas milik Dinas Sosial Kotim.
“Begitu menerima laporan, kami langsung turun tangan. Ini bagian dari komitmen Pemkab Kotim untuk hadir dan membantu siapa pun yang membutuhkan, khususnya Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS),” kata Kepala Dinas Sosial Kotim Hawianan.
Selama di rumah singgah, dinsos melakukan asesmen dan memberikan pendampingan. Setelah dipastikan kondisi mereka memungkinkan untuk dipulangkan, pemerintah daerah memfasilitasi seluruh kebutuhan perjalanan mereka hingga ke Kota Surabaya melalui jalur laut.
“Ini bukan semata soal pemulangan, tapi soal tanggung jawab kemanusiaan. Kami ingin memastikan setiap orang yang membutuhkan tidak merasa sendiri,” ujar Hawianan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa di balik keinginan mencari penghidupan yang lebih baik, masih banyak warga yang rentan terhadap eksploitasi kerja. Namun setidaknya, keberadaan pemerintah yang responsif menjadi harapan bagi mereka yang terlantar di tanah rantau. (yn/yit)