SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan penambahan unit sekolah baru jenjang SMA dan SMK kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Usulan ini disampaikan menyusul belum seimbangnya jumlah sekolah menengah atas dengan jumlah lulusan SMP di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah mengungkapkan, kebutuhan sekolah jenjang SMA sederajat sangat mendesak. Berdasarkan kajian bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kotim, jumlah SMA/SMK di daerah ini belum mampu menampung seluruh lulusan SMP setiap tahunnya.
”Kalau dari sisi jumlah saja sudah jauh tertinggal. Sekolah dasar kita mencapai hampir 300, SMP ada 116, sementara SMA dan SMK bahkan belum sampai 100 sekolah. Ketimpangannya sangat jelas,” kata Irfansyah.
Irfansyah menyebut, pihaknya telah menyampaikan usulan dan data kebutuhan sekolah baru dalam forum koordinasi dan evaluasi pembangunan daerah (rakordal) yang digelar di Palangka Raya belum lama ini.
Hasilnya, Pemerintah Provinsi Kalteng disebut merencanakan pembangunan satu unit SMA di Kecamatan Seranau dan satu SMK di Kecamatan Parenggean pada tahun ini.
”Kami hanya bisa mengusulkan dan menyampaikan analisis kebutuhan. Eksekusinya tetap menjadi kewenangan provinsi. Namun, kami berharap rencana ini bisa segera terealisasi, karena kebutuhan sekolah menengah sudah sangat mendesak di beberapa wilayah,” tegasnya.
Menurut Irfansyah, daerah dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi prioritas dalam usulan pembangunan sekolah baru. Hal ini penting agar tidak terjadi penumpukan peserta didik dan penolakan siswa karena keterbatasan daya tampung.
”Penambahan SMA dan SMK sangat diperlukan untuk menjamin pemerataan akses pendidikan. Jangan sampai ada lulusan SMP yang tidak bisa melanjutkan sekolah hanya karena tidak ada tempat,” ujarnya.
Pemerintah daerah, lanjut Irfansyah, akan terus mengawal proses ini agar tidak hanya berhenti pada rencana. Apalagi pendidikan menengah merupakan kunci dalam mempersiapkan generasi yang siap melanjutkan ke jenjang lebih tinggi maupun masuk dunia kerja. (yn/ign)