SAMPIT – Menjelang Lebaran, pusat perbelanjaan diserbu warga. Hal itu dimanfaatkan pedagang untuk meraup untung. Salah satunya dengan menaikkan harga. Omzet pedagang pun melonjak, terutama para pedagang pakaian. Tak tanggung-tanggung, peningkatan mencapai sekitar 70 – 100 persen.
Anas, seorang pedagang mengatakan, menjelang Lebaran memang menjadi momentum usaha pedagang pakaian meningkat drastis. Tak jarang pedagang menaikkan harga untuk meraup untung lebih besar memanfaatkan momen setahun sekali tersebut.
”Kalau masalah kenaikan harga, memang rata-rata semua pedagang PPM menaikkan harga. Tapi, biar begitu, pembeli pasti nawar. Makanya, dinaikkan atau tidak itu sebenarnya nggak terlalu pengaruh,” ujarnya, Sabtu (2/7).
Hajah Tati, pedagang lainnya mengatakan, penjualannya meningkat sampai 70 persen. Biasanya dalam sehari ia hanya bisa menjual satu sampai empat potong pakaian, sekarang mencapai 40 – 50 potong. Jumlah itu bahkan diperkirakan terus meningkat. Jenis pakaian yang banyak diburu adalah baju koko, syar’i (busana muslim wanita), pakaian anak-anak, dan celana jeans.
Sementara itu, Anita, pembeli dari Desa Jemaras mengaku membeli pakaian Lebaran menjadi tradisi keluarganya.”Memang sudah kebiasaan tiap tahun kami sekeluarga pakai baju baru saat hari raya. Saya biasanya beli di PPM karena pilihannya banyak dan bisa nawar,” ujar Anita. (vit/ign)