SAMPIT – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-71 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengangkat tema kebudayaan tradisional masyarakat Kalimantan, khususnya Kotim. Hal itu sebagai upaya meningkatkan daya tarik pariwisata Bumi Habaring Hurung.
Selain kegiatan masyarakat, juga akan digelar lomba yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah. Sentuhan berbeda akan digaungkan dalam perhelatan akbar ini, bukan hanya sekadar pertandingan umum.
”Kegiatan tradisional seperti panjat pinang, balogo, bagasing, dan lain-lain diserahkan kepada seluruh SKPD, kecamatan, dan desa agar wajib melaksanakan lomba yang mengangkat budaya tradisional Kotim,” ujar Wakil Ketua Pelaksaan Peringatan HUT RI di Kotim Sanggul Lumban Gaol ditemui di aula Dinas PU Kotim, Selasa (2/8).
Dia menjelaskan, perayaan ini akan lebih memasyarakat, jauh dari kata mewah, tapi meriah. Hal itu sesuai visi dan misi Bupati Kotim Supian Hadi untuk mengembangkan pariwisata daerah. Setiap masyarakat harus tahu apa saja yang masuk ke dalam budaya khas Kota Sampit.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Termasuk melombakan penggunaan pakaian tradisional, mulai dari SKPD hingga semua kalangan masyarakat. Tak terkecuali pawai 17-an yang kental dengan etnik daerah kita,” lanjutnya.
Sanggul menuturkan, panitia inti membahas anggaran biaya untuk seluruh rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan kegiatan 17 Agustus 2016 akan dilaksanakan secara meriah. Namun, tetap efektif dan efesien, baik secara dana maupun kegiatan.
”Acara tetap dipusatkan di Stadion 29 Nopember. Tidak ada rencana upacara di pelabuhan karena menyesuaikan dengan anjuran pemerintah pusat,” ujarnya. (ara/ign)