PANGKALAN BUN - Berbagai upaya dilakukan Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dalam upaya pencegahan Karhutla. Mengingat dalam waktu dekat akan memasuki musim kemarau, tentunya Tim Satgas Karhutla akan kesulitan mencari sumber air terdekat hotspot, khususnya Tim Karhutla yang berada di darat.
Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan sekaligus Koordinator Tim Satgas Karhutla Kobar mengatakan, pihaknya telah mendorong Pemerintah Kabupaten Kobar untuk membangun sumbur bor yang berdekatan dengan titik rawan Karhutla. Hal ini untuk memudahkan pihaknya dalam melakukan pencegahan Karhutla sejak dini agar api tidak meluas.
"Kita dorong pemda utk membuat sumur bor di titik rawan, tinggal Pemda mau menindak lanjuti atau tidak," ujarnya, Sabtu (21/8).
Menurut Wisnu, pihaknya hanya membantu Pemkab Kobar dalam upaya membangun sumur bor yang sebelumnya di instruksikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), untuk membangun sebanyak 2000 sumur bor di Kalteng.
Selain itu lanjutnya, baru-baru ini ada tiga titik hotspot yang berada di Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng, Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan dan Pal 35 jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama, Kelurahan Kolam Hilir. Hotspot di Kecamatan Kotawaringin Lama sudah diatasi pihaknya dengan cepat tanggap melalui tim Satgas baik dari darat TNI, BPBD dan Manggala Agni dan diudara melalui helikopter water bombing.
"Sudah diatasi, kita cepat tanggap, masih tekendali, anggota TNI tetap semangat lewat udara dan darat," tukas Wisnu.
Ditambahkannya, walaupun tanpa dukungan anggaran, anggota TNI tetap bekerja keras dan semangat dalam menjalankan tugasnya, agar kejadian bencana asap pada tahun 2015 lalu tidak terulang kembali d tahun 2016 ini.
"Prajurit kita setengah mati mengatasi kebakaran, walau pun tanpa dukungan anggaran kita tetap bekerja keras dan semangat,"tandas Wisnu. (jok/gus)