KOTAWARINGIN LAMA – Helikopter bantuan BNBP memadamkan kebakaran lahan di kilometer 35 Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam), Kamis (25/8).
Danramil 1014-03/Kolam Kapten Inf Syahidin yang juga Koordinator Penanggulangan Karhutla Kecamatan Kolam memantau langsung pemadaman itu. Pihaknya memang meminta bantuan helikopter.
”Api di sini sudah tiga minggu, mulai terbakar Kamis (4/8) awal bulan ini, tapi bara apinya belum padam total dan asapnya sering mengepul tebal dan berpotensi menjadi titik api yang akan membakar lahan sekitarnya. Untuk itu kita mohon bantuan pemadaman mengunakan helikopter,” kata Syahidin.
Abdul warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kebakaran mengaku senang adanya pengeboman air pada bara api yang masih mengepulkan asap, namun dia juga menyayangkan pengeboman sekitar dua jam itu belum tuntas, helikopternya sudah kembali ke Pangkalan Bun.
”Harapan kita, pemadamannya sampai tidak ada lagi kepulan asap. Dan setelah pengeboman tadi titik asap memang berkurang, namun masih ada,” katanya sambil menunjukan bara api yang mengepulkan asap.
Sementara itu kebakaran di Danau Asam mulai padam dan tinggal satu titik yang tampak mengepulkan asap. Hal ini diungkapkan Serda Masrik Pjs Batuud Koramil 1014-03/Kolam seusai memantau lokasi kebakaran di Danau Asam, kemarin sore.
Kapolsek Kolam Iptu Triyono Raharja menegaskan, kebakaran di kilometer 35 Pangkalan Bun-Kolam menjadi perhatian serius pihaknya. Saat ini kebakaran yang menghaguskan puluhan hektare lahan dan hutan itu dalam tahap lidik.
”Kebakaran di kilometer 35, kita lihat lahannya dulu milik perusahaan dan sekarang telah diserahkan ke negara sehingga lahannya belum ada yang punya. Jadi sekarang statusnya masih dalam tahap lidik siapa pelaku pembakarnya,” tandas Triyono.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara itu Dandim 1014 Pangkalan Bun sekaligus Koordinator Satgas Karhutla di Kobar Letkol INF Wisnu Kurniawan mengatakan, penanganan karhutla tidak hanya menggunakan helicopter, tapi juga melalui darat dengan peralatan seadanya.
"Terus terang untuk anggaran karhutla belum ada sampai sekarang," kata Dandim 1014 Pangkalan Bun Letkol INF Wisnu Kurniawan.
Meski tidak memiliki anggaran dari pemerintah, pihaknya terus memadamkan api. Bahkan 200 anggota di seluruh wilayah Kodim 1014 Pangkalan Bun ikut terlibat. "Masa kalau tidak ada anggaran, tidak kerja," ujar Wisnu.
Beruntungnya, penanganan karhutla juga dilakukan menggunakan helikopter. Penanganan karhutla yang masih bisa dijangkau dilakukan pemadaman menggunakan selang dan alat portable. Sedangkan yang jaraknya di tengah hutan dan sulit dijangkau baru dilakukan water bombing.
"Kecamatan Arut Selatan di arah Jalan Pangkalan Bun-Kolam itu masih banyak terjadi kebakaran lahan. Di Kumai juga ada. Sedangkan perbatasan Kobar- Seruyan itu menggunakan helikopter," ujarnya.
Wisnu memerintahkan danramil untuk terus memantau karhutla. Jika ada indikasi bakar lahan secara sengaja, bakal di \proses sesuai hukum. Bahkan dari Koramil Kumai juga telah bekerja dengan baik hingga menangkap pelaku pembakar lahan. Semuanya sudah diserahkan kepada kepolisian dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. (rin/gst/yit)