PANGKALAN BUN - Baru sepekan menjabat sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), AKP Asdini Pratama Putra berencana akan menerapkan program-program terbaru. Program itu yakni pelayanan seperti pembuatan SIM dan lainnya yang akan dilakukan secara drive true.
"Pelayanan disasarkan di pelosok daerah, anggota ke rumah-rumah warga menggunakan pelayanan drive true. Namun kemungkinan terkendala dengan anggaran, yang pastinya nanti untuk transportasi bisa koordinasi dengan lintas sektor," paparnya.
Selain itu Asdini menjelaskan, di jalan-jalan Kabupaten Kobar ini kebanyakan jalan yang lurus dan jarang ada belokan, sehingga banyak mengakibatkan kecelakaan, karena tidak adanya rambu-rambu kesiapsiagaan. "Minim pencahayaan dan banyaknya hewan liar yang melintas bisa juga terjadi hal yang tidak diinginkan,"tambahnya.
Lebih lanjut, Asdini mengatakan, setiap terjadi Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) masyarakat Kobar lebih mengedepankan hukum adat dari pada hukum sebenarnya. Karena dengan adanya hukum adat semisal membayar sesuai dengan yang sudah ditentukan, maka urusan akan selesai.
"Jangan sampai nanti salah persepsi bahwa setelah hukum adat itu dari pihak tersangka dan korban itu selesai urusannya, padahal sesuai dengan undang-undang tetap tidak menggugurkan pidananya," terang Asdini.
Kemudian, Asdini beserta jajaran juga akan melakukan sosialisasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kobar dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kobar, bahwa pengetahuan lalu lintas tidak hanya untuk usia dini saja.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku pembalap liar yang sering dilakukan anak dibawah umur. Karena akibat dari para pelaku pembalap liar ini bisa merugikan banyak orang, termasuk dari keluarga pelaku itu sendiri dan oranglain yang menjadi korban. "Masalahnya adalah, hukumannya tidak full seperti orang dewasa," tambahnya.
Asdini meneruskan, ia juga akan menambah pos pada titik yang menjadi pintu masuk Kobar, yang selama ini lepas dari pengawasan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan lintas sektoral, karena saat ini keterbatasan personil yang hanya berjumlah 48 orang mengawasi lalu lintas.
"Seperti ilegal loging, petambangan dan lainnya agar tidak luput dari pengawasan kita, karena mereka beroperasi melintas pada malam hari pada saat petugas sedang lelah. Nanti per posnya ada 3 orang yang berjaga, seperti di Amin Jaya dan tempat yang lain," pungkasnya. (jok/gus)