PANGKALAN BUN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kobar saat ini tengah mewaspadai masuknya penyakit dari virus Zika. Pasalnya, Kobar merupakan salah satu pintu masuk para wisatawan mancanegara ke wilayah Kalimantan Tengah.
Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Arif Susanto mengatakan, kewaspadaan itu sangat perlu mengingat banyak wisatawan mancanegara yang masuk ke Kobar. Meski meningkatkan kewaspadaan, namun hingga kini di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun belum terpasang Thermoscaner atau pendeteksi panas tubuh.
”Kita bertugas sebagai penindaklanjut, untuk pengawasan di bandara dan pelabuhan berada di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),”ujarnya, Jumat (2/9) siang.
Kewaspadaan itu memang cukup beralasan, pasalnya pada 9-12 Oktober nanti, Kabupaten Kobar akan menggelar Festival Keraton Nusantara dan diprediksi akan menarik banyak wisatawan domestik dan juga wisatawan manca negara.
Arif Susanto menjelaskan, bahwa virus Zika merupakan jenis Flavivirus dari kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA. Kendati kasus virus Zika terjadi di luar negeri, namun menurutnya tetap harus diwaspadai. Penularan virus Zika bisa dibilang mirip dengan kasus penyakit DBD yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sebagai pembawa virus Dengue yang menyebabkan demam berdarah Dengue.
Dilanjutkannya, yang membedakan virus Zika dengan virus Dengue adalah pada pasien infeksi Zika mata pasien akan merah akibat radang konjungtivits dan pasien akan merasakan sakit kepala.
”Gejala pasien yang terserang virus Zika yaitu adanya demam mendadak, lemas, kemerahan pada punggung, kaki dan kulit badan serta nyeri otot sendi,”tandas Arif.(sla/gus)