SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 27 September 2015 22:28
Penempatan Aparat Bakal Diadukan ke DPR

SAMPIT –  Penempatan aparat penegak hukum di perusahaan perkebunan kelapa sawit terus menuai protes. Masalah ini rencananya akan diadukan ke Komisi III DPR RI agar dikaji lagi.

”Kita akan ajukan nanti ke Komisi III DPR RI karena mereka yang membidangi masalah ini terkait adanya penyalahgunaan kekuasaan menempatkan Brimob di perusahaan,” kata tersangka kasus senjata tajam Edwin Saprin melalui kuasa hukumnya Kamarudin Simanjuntak, kemarin.

Selain itu, lanjut Kamarudin, pihaknya juga akan melapor kasus penganiayaan yang dilakukan oknum Brimob yang ditempatkan di PT Makin terhadap Edwin dan anaknya ke Prompam Mabes Polri. Hal itu agar masalah tersebut tidak terulang lagi.

”Kita tidak ingin Polri justru di bawah kendali perusahaan, sementara Polri ini kita tahu pelindung dan pengayom masyarakat. Jangan gunakan teori ayam makan jagung,” tegasnya.

Jika memang gaji Polri kurang, kata Kamarudin,  alangkah baiknya diusullkan bersama agar bisa dinaikan. Apabila aparat di bawah kendali perusahaan, masyarakat akan dirugikan. Perusahaan sudah memiliki Satpam, sehingga tak lagi harus melibatkan brimob.

Kritikan petugas yang ditempatkan di perusahaan juga sempat disampaikan Save Our Borneo (SOB)Kalteng  yang meminta Polri menarik semua pasukan Brimob dari perkebunan kepala sawit dan pertambangan.  Direktur SOB Kalteng Nordin mengatakan, penempatan pasukan khusus Polri tersebut berpotensi melanggar HAM dan melanggar hukum, seperti terjadinya gratifikasi oleh perusahaan terhadap personel Polri.

“Polri sebenarnya lebih dipentingkan untuk mengamankan objek vital negara,” kata Nordin.  

Penempatan aparat di perusahaan, tambah Nordin, justru dimanfaatkan untuk dijadikan bisnis keamanan. Sudah banyak contoh kasus, yakni polisi dalam sengketa antara perusahaan dan masyarakat tidak netral dan memihak perusahaan. Hal ini terjadi karena polisi yang bertugas merasa berutang budi dengan perusahaan.

Alangkah baiknya, menurut Nordin, memberdayakan polisi regular organik yang sudah ada. ”Kalau harus menempatkan pasukan Brimob, lalu apa tugas polisi regular yang ada sampai di Pospol itu?” katanya. (co/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Rabu, 07 Mei 2025 17:29

KTNA Kotim Didorong Jadi Penggerak Pertanian dan Perikanan

SAMPIT - Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Dorong Revitalisasi Pasar PPM dan Ikon Jelawat

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berkomitmen membenahi dan…

Rabu, 07 Mei 2025 13:11

Bupati Instruksikan Kerja Bakti Massal di Jalan Muchran Ali

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menginstruksikan seluruh kepala…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Muhammad Saleh Jabat Plt Kadiskominfo, Marjuki Jadi Kepala DLH

SAMPIT—Serah terima jabatan (sertijab) di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika…

Rabu, 07 Mei 2025 13:10

Mundur Usai SK Terbit, CPNS Dilarang Lamar ASN selama Dua Tahun

SAMPIT - Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 05 Mei 2025 16:06

Jaga Kualitas Pelayanan Publik

SAMPIT – Di tengah keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran,…

Senin, 05 Mei 2025 16:05

Tanam Sportivitas dan Karakter sejak Dini melalui Fun Run

SAMPIT – Ratusan peserta hadir memadati kawasan Gedung Expo hingga…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers