PANGKALAN BUN-Menjelang Hari Raya Iduladha, petugas Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kobar terus mengawasi peredaran hewan kurban. Pengawasan itu harus dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan hewan yang diperjualbelikan kepada masyarakat untuk berkurban.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kobar Rosihan Pribadi mengatakan, pengawasan yang akan dilakukan, baik sebelum penyembelihan (antemortem) dan setelah penyembelihan (postmortem).
Menurutnya, pemeriksaan antemortem itu dimaksudkan untuk memastikan tentang kondisi kesehatan hewan kurban dari gangguan penyakit. Salah satunya penyakit yang harus diantisipasi adalah anthrax.
Ia menyebutkan bahwa ciri-ciri hewan yang terserang penyakit anthrax, akan ditunjukkan beberapa tanda diantaranya hewan mengalami demam tinggi, lesu, lemah, pucat dan mengeluarkan darah berwarna kehitaman dari mulut dan hidung.
”Kalau antrax belum pernah terjadi di Kobar. Dan jangan sampai terjadi oleh karena itu kita melakukan antisispasi dengan pemeriksaan sebelum hewan disembelih,” katanya.
Dilanjutkannya, pemeriksaan hewan pasca disembelih juga akan dilakukan. Pemeriksaan postmortem tersebut akan dilakukan pada Hari Raya Iduladha di masjid-masjid di sejumlah kecamatan yang tersebar di Kabupaten Kobar. Pemeriksaan postmortem itu untuk memastikan daging dan serta jeroan hewan kurban dalam kondisi sehat serta layak dikonsumsi.
Dia menegaskan, bahwa salah satu penyakit yang harus diwaspadai dari hasil pemeriksaan postmortem adalah cacing hati.
”Sekitar 60 personil kita kerahkan, selain itu kita juga di bantu oleh petugas PPL di masing-masing kecamatan di Kabupaten Kobar,”tandas Rosihan.(sla/gus)