KOTAWARINGIN LAMA – Empat hari terakhir ini, jalan penghubung Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama rusak parah. Arus lalu lintas mulai tersendat karena jalan berlumpur. Titik terparah berada di kilometer 16.
Rusaknya jalan Pangkalan Bu-Kotawaringin Lama ini mengakibatkan sejumlah truk mengalami kecelakaan. Seperti pada Minggu (25/9), dua truk terguling. Sejumlah kendaraan roda empat juga terpaksa meminta bantuan warga sekitar untuk bisa melintasi jalan berlumpur itu.
”Kalau tidak ada langkah dari pihak terkait, akan mempersulit warga yang mau bepergian ke Pangkalan Bun atau sebaliknya,” ucap Fran, warga Kotawaringin Lama, Senin (26/9).
Hal senada juga diungkapkan seorang penjual pentol yang setiap hari menjajakan dagangannya ke Kotawaringin Lama. Dirinya agak kesulitan untuk ke Kotawaringin Lama karena jalan rusak parah.
Sementara itu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyatakan akan menganggarkan pembangunan jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama sebesar Rp 400 miliar. Dana itu untuk pembuatan jalan layang tambahan sepanjang empat kilometer.
"Dananya diperkirakan Rp 400 miliar. Dana tersebut dari hasil lobi ke pusat yang berasal dari APBN dan sharing dengan daerah," kata Sugianto.
Menurutnya, jalan layang yang dibangun oleh Pemkab Kobar kurang panjang. Ada sejumlah titik yang kebanjiran saat hujan deras. Karena itu, Pemerintah Provinsi Kalteng akan melanjutkan pembangunan jalan sepanjang empat kilometer yang masih terrendam banjir.
"Kalau dibiarkan, kasihan masyarakat. Pemerintah harus cepet tanggap. Kami carikan solusi," kata Sugianto Sabran.
Dia menyatakan, pembangunan jalan provinsi dilakukan di semua daerah di Kalimantan Tengah. sehingga tidak menumpuk di ibukota provinsi. "Pembangunan infrastruktur tidak ada habisnya. Hanya saja kita harus pintar menyiasati pembangunan agar merata dan tidak menumpuk di satu daerah. Semua kabupaten dan kota mendaoat jatah, hanya porsinya yang dibedakan," bebernya.
Sementara Kadis PU Provinsi Kalteng Leonard S Ampung mengatakan, dana tersebut masih dikoordinasikan dengan pihak terkait, baik itu melalui DAK ataupun yang lainnya. Pihaknya melobi ke pusat agar mendapat bantuan. "Kalau nominal belum tahu persis. Mungkin bisa jadi Rp 400 miliar dan akan terus diupayakan agar bisa bertambah," tambah Leonard. (gst/rin)