PANGKALAN BUN- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat bakal menuntaskan jalan menuju Kecamatan Arut Utara dengan menggelontorkan Rp 30 Miliar pada tahun 2017 mendatang. Rencananya dana tersebut nantinya untuk mengaspal jalan dari desa yang paling ujung agar akses lebih mudah.
Hal tersebut dikatakan Bupati Kobar Bambang Purwanto, bahwa pembangunan jalan merupakan salah satu prioritas dalam rangka menuntaskan pembangunan infrastruktur di tahun 2017 mendatang. "Minimal Rp 30 Miliar dananya, tapi itu masih bisa ditambah lagi. Hal ini untuk menjawab berbagai pertanyaan dari masyarakat di sana mengenai infrastuktur jalan," ujarnya.
Bupati mengungkapkan, dirinya memahami kondisi masyarakat di sana yang menginginkan perbaikan infrastruktur jalan. Dan saat kunjungan kerja ke kecamatan tersebut beberapa waktu lalu, dirinya merasakan betul apa yang dirasakan masyarakat Aruta. Karena itu, pada tahun 2017 mendatang jalan poros akan dibangun dan untuk pembangunan desa bisa menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa.
Sementara itu Camat Aruta Marwoto kepada Radar Pangkalan Bun berharap, dengan bertambahnya usia Kobar wilayahnya mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Kobar dan juga Pemerintah Provinsi Kalteng. Sebab sampai kini, di saat wilayah-wilayah lain sudah maju dan berkembang, Arut Utara seakan ditinggalkan begitu saja.
”Insfrastruktur jalan dan yang cukup mendesak adalah jaringan listrik. Sebab sampai saat ini listrik PLN hanya sampai di Desa Pangkut, itu pun belum merata. Bagamana bisa berkembang jika kebutuhan energi saja masih tidak terpenuhi,” ungkapnya, Rabu (5/10).
Marwoto menambahkan, ada 10 desa di Aruta yang belum teraliri listrik. Dan listrik yang ada sekarang masih menggunakan tenaga surya (PLTS), dan sebagian lagi mengandalkan genset atau PLTD secara patungan dengan biaya perbulan yang sangat mahal.
“Selain kurangnya energi listrik, menurutnya penunjang pengembangan ekonomi juga sangat dibutuhkan. Tidak hanya pasar, wilayah yang kaya akan tambang emas dan batu mulia ini sangat membutuhkan keberadaan kantor pos dan juga bank. Sampai saat ini, meski wilayah tersebut banyak terdapat perusahaan perkebunan, namun sebagian besar karyawannya lebih memilih berbelanja di Kecamatan Pangkalan Banteng.
” Bayangkan jika semua bisa terpenuhi di Arut Utara saja, maka ekonomi kita akan bergerak dan secara otomatis kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” imbuhnya.
Terpisah, anggota DPRD Kobar Sri Lestari mengakui bahwa Aruta sampai saat ini menjadi salah satu wilayah yang sangat perlu pembangunan di segala bidang. Akselerasi (percepatan)pembangunan Aruta di tahun 2017 menjadi titik fokus untuk dilakukan.
”DPRD sepakat bila akslerasi pembangunan Aruta harus dilakukan. Terutama dibidang insfrastruktur, dengan dana APBD dan dana sharing dari sejumlah perusahaan besar swasta (PBS). Awalnya direncanakan dengan APBD-P tahun ini, tapi rupanya tidak memungkinkan sehingga di sepakati tahun depan,” pungkasnya. (rin/sla/gus)