KOTAWARINGIN LAMA – Jalan Pangkalan Bun Kotawaringin Lama (Kolam) dari hari ke hari kerusakannya semakin parah. Tidak hanya saat diguyur hujan, saat cuaca cerah pun tidak jarang kendaraan jenis truk terjebak amblas, sehingga menganggu kelancaran arus lalu lintas.
Seperti yang terjadi Selasa (4/10), sempat terjadi kemacetan yang cukup lama di kilometer 30 karena adanya dua truk bermuatan batu terjebak amblas.
Muhammad Marhani Kepala Cabang Dinas Dikpora Kolam yang juga terjebak kemacetan tersebut berharap dinas terkait segera mengambil tindakan karena ada empat titik yang rusak parah dan sejumlah titik lainnya berpotensi sama.
Selain itu Budi, supir travel jurusan Kolam Pangkalan Bun juga berharap yang sama karena kondisi itu sangat menganggu kelancaran arus lalu lintas dan sangat merugikan para penguna jalan.
”Tadi malam saat saya mengantar rujukan pasien yang sesak napas ke rumah sakit di Pangkalan Bun harus antri dan karena terlalu lama terpaksa saya harus mencangkul di sisi badan jalan, agar mobil saya bisa lewat, takut terjadi apa-apa dengan penumpang saya,” ujarnya.
Sementara itu Camat Kolam Teguh Winarno mengatakan, pihaknya akan menutup jalan tersebut bagi kendaraan truk roda enam atau lebih yang akan dimulai, Senin (10/10) pekan depan.
”Sesuai perintah bapak bupati, kita diminta segera memortal jalan untuk kendaraan beroda enam atau lebih terhitung mulai tanggal 10 Oktober mendatang. Hal ini agar kerusakan jalan tidak semakin parah,” pungkasnya, kemarin.
Teguh berharap semua pihak dapat memaklumi kebijakan itu demi kepentingan bersama dan untuk perbaikan sejumlah titik jalan yang rusak. Dan dalam waktu segera hal itu akan di koordinasikan dengan Dinas PU Kobar.
Dari pantauan Radar Pangkalan Bun, di sejumlah titik jalan yang rusak saat ini diportal warga, dan setiap mobil atau truk yang melintasi portal itu dipungut uang antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.(gst/gus)