SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 02 Oktober 2015 22:46
Kualitas Udara Masih Berbahaya, Pesawat Pembuat Hujan Buatan Tak Bisa ke Kalteng
Kondisi Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya kemarin pagi. Aktivitas penerbangan kembali lumpuh akibat jarak pandang sangat pendek.

PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) Bandara Tjilik Riwut mencatat, kualitas udara akibat kabut asap dari kebakaran lahan di Palangka Raya masih berbahaya. Warga diminta tetap menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Di Palangka Raya, pada pukul 13.00 WIB, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) berkonsentrasi pada PM 10, yakni mencapai 1.801,21 mikrogram per meter kubik (u gram/m3). Lima kali lipat dari ambang batas berbahaya yang hanya 350 u gram/m3.

Untuk jarak pandang, pada pukul 07.00 WIB, sempat mencapai 600 meter. Namun, pukul 10.00 WIB, asap tambah pekat hingga jarak pandang hanya 50 meter. Akibatnya, tidak ada aktivitas Bandara Tjilik Riwut kembali lumpuh.

Prakirawan BMKG Bayu Umbara menuturkan, titik panas di Kalteng terpantau masih banyak. BMKG mencatat sebanyak 492 titik. Terbanyak di Kabupaten Kapuas 104 titik. Menyusul kemudian Katingan 56 titik dan Kotim 65 titik (selengkapnya lihat infografis).

Mengenai cuaca, Bayu menambahkan, dua kabupaten di Kalteng berpotensi hujan ringan, yakni Pangkalan Bun dan Sukamara. Untuk kabupaten lain diperkirakan berawan dengan suhu 3-34 derajat celsius. Namun, diperkirakan beberapa hari ke depan wilayah Kalteng akan digujur hujan.

”Secara keseluruhan ada potensi hujan, walaupun terlihat masih berawan. Untuk angin masih stabil dan bergerak lambat,” kata Bayu.

Kepala Bandara Tjilik Riwut Usman Efendi mengatakan, sampai sore belum ada aktivitas di bandara. Namun, sebelumnya, beberapa penerbangan berhasil landing dan take off, yakni sekitar pukul 21.29 WIB hingga 22.32 WIB.

”Untuk jarak pandang mencapai 1.500 meter. Cuma itu tadi malam hari. Untuk hari ini belum ada aktivitas di Bandara Tjilik Riwut, alasannya jarak bisa naik turun bahkan mencapai 50 meter,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kalteng Brigong menuturkan, hujan buatan belum bisa dilakukan karena awan masih tipis. Namun, pihaknya telah siap melakukan hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca.

”Tidak ada awan dan angin. Teknik tersebut tidak bisa dilaksanakan dan diterapkan. Akibatnya, asap lebih lama terjebak di permukaan dan membuat pekat asap serta jarak pandang menjadi sangat pendek,” pungkasnya.

Direktur Bantuan Darurat BNPB RI Eko Budiman mengatakan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) tidak bisa dilakukan karena awan konvektif atau awan yang berpotensi hujan saat dilakukan penyemaian menggunakan garam tidak ditemukan. Modifikasi cuaca dengan cara menyemai menjadi sia-sia, jika awan yang memiliki potensi belum ada di wilayah Kalteng.

Pesawat untuk metode TMC masih berada di Sumatera karena belum bisa mendarat di Kalteng. Dia menegaskan, semua metode telah dilakukan untuk memadamkan kebakaran di Kalteng, baik melalui darat dan udara. Namun, masih banyak menemui kendala.

”Lewat darat kita terkendala medan dan sumber air. Apalagi jarak kebakaran yang jauh di tengah hutan, itu sulit sekali dijangkau. Lewat udara juga sama, kabut tebal membuat helikopter untuk water boombing tidak bisa terbang," ucapnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah menggelar rapat dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) dan Menteri Lingkungan Hidup di Jakarta. Rapat yang dihadiri oleh beberapa pejabat Kalteng, khususnya instansi terkait bencana kebakaran dan asap tersebut membahas tentang tanggap darurat bencana kebakaran dan kabut asap di Kalteng.

”Kita telah melakukan rapat dengan kementerian terkait membahas masalah kebakaran dan kabut asap di Kalteng. Ada beberapa usulan yang disampaikan kepada kementerian terkait, perihal kabut asap, di antaranya pembangunan bloking kanal dan anggaran," kata Pj Gubernur Kalteng Hadi Prabowo. (daq/arj/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers