PANGKALAN BUN- Kendaraan yang bertonase besar selama ini dinilai banyak menyumbang kerusakan jalan di dalam kota Kabupaten Kobar, akibat kapasitas jalan tidak sesuai dengan kendaraan besar yang melintas. Hal ini menjadi perhatian terus dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kobar, dan bakal bertindak tegas untuk menertibkan.
Kepala Dishubkominfo Kobar Petrus Rinda mengatakan, pihaknya sudah sejak lama pihaknya memberikan sirat edaran kepada para pengusaha angkutan untuk menggunakan truk yang sedang dalam mengangkut barang di dalam kota. Termasuk hal ini juga dikoordinasikan kepada organda di Kobar.
“Maka kita minta agar truk yang mau melintas ke jalan dalam kota maksimal hanya 8 ton. Selebihnya barang harus dibongkar menggunakan kendaraan lain. Kendaraan yang muatanya berlebih itu cepat membuat jalanan rusak,” paparnya.
Diakuinya, di dalam kota masih saja dijumpai truk bertonase besar di atas 10 ton yang melintas, baik itu membawa peti kemas dan truk jenis puso yang membawa pasokan kebutuhan pokok mulai dari sayur dan sebagainya.
Dikatakan Petrus, pihaknya juga belakangan ini bersikap tegas, dengan sering menggelar razia ketika ada kapal yang sandar di Kumai. Biasanya setiap kapal barang yang datang ada truk dan membawa muatan tinggi.Hal Ini supaya para pengusaha tidak seenaknya dan tidak memperhatikan kondisi jalan di Pangkalan Bun. Mengingat pemerintah selalu mengeluarkan anggaran besar untuk pembangunan jalan, dan kepada para pengusaha agar memahami hal ini.
"Nanti kita akan gelar razia lagi untuk menertibkan kendaraan besar. Nampaknya sudah mulai masuk lagi kendaraan besar melintas dalam kota. Padahal hal tersebut jelas di larang," terangnya.
Ditambahkan Petrus, pada razia bulan lalu bersama Satlantas Polres Kobar, pihaknya menertibkan ratusan truk dan diminta menurunkan kelebihan muatannya ketika hendak melintas memasuki kota. “Kami tidak pandang bulu lagi. Setiap truk bermuatan lebih maka harus dibongkar,” tegasnya.
“Kedepan tidak hanya yang ada di dalam kota, tapi juga menyasar ke luar kota Termasuk kepada truk CPO agar tidak menggunakan yang besar, mengingat setiap harinya ada ratusan kendaraan bertonase besar yang mengangkut CPO, sehingga jalan kita semakin rusak parah,” pungkasnya. (rin/gus)