PANGKALAN LADA-Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Dinas Pertanian dan Peternakan terus berupaya melakukan peningkatan hasil produksi padi secara berkelanjutan. Mengingat, produksi padi di Kobar menurun pasca penerapan larangan bercocok tanam dengan metode tebas bakar.
Hal itu diungkapkan Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto ketika menghadiri kegiatan tanam padi bersama di areal persawahan milik warga Desa Purbasari Kecamatan Pangkalan Lada, Senin (24/10) pagi.
”Untuk tahun ini produksi padi kemungkinan agak menurun karena kebiasaan tanam dengan cara tebas bakar sudah dilarang sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dan program itu juga masuk sebagai prioritas di tahun 2017, agar masyarakat bisa bercocok tanam tanpa melakukan pembakaran lahan ,” imbuhnya.
Selain itu lanjut bupati, ancaman alih fungsi lahan yang terjadi di lokasi yang seharusnya menjadi kawasan tanaman pangan, juga harus dicegah. Begitu juga dengan kemudahan akses untuk memperoleh pupuk dan obat-obatan demi mendukung peningkatan produksi tanaman pangan, harus dipermudah.
”Kita beri pendampingan agar petani tetap memilih tanaman pangan, dan tentu saja pemberian kemudahan akan akses pupuk dan obat-obatan juga akan dilakukan,” paparnya.
Selanjutnya untuk pemasaran, bupati mengatakan Pemkab Kobar akan menggandeng koperasi dan juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Kobar.
”Membantu pemasaran, kita sudah kumpulkan Koperasi Unit Desa (KUD)agar dapat menampung dan bekerja sama dengan perusahaan yang ada di Kobar. Produksi tanaman pangan ini harus terus berkelanjutan sehingga tetap mampu mensuplai kebutuhan yang ada,” pungkas bupati.(sla/gus)