PANGKALAN BUN - Hujan dengan intensitas tinggi (Kobar) Minggu (23/10) sejak pukul 14.00 WIB hingga malam mengakibatkan terjadinya tanah longsor di Gang Wita, Jalan Gerilya, RT.02 Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor terjadi sekitar pada pukul 18.00 WIB, tanah lereng dengan ketinggian 10 meter tersebut lonsor menutupi bagian samping depan rumah warga Rusli Efendi. Tanah menutupi bagian samping depan rumahnya hingga setinggi satu meter.
Anggota Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Rizki Dwi Fachrozie menuturkan, longsor kali ini bukanlah longsor yang besar dan tidak ada korban. Namun patut diwaspadai, karena dikhawatirkan apabila kembali diguyur hujan deras, akan terjadi bencana longsor yang lebih besar lagi.
“Pasalnya di lokasi kejadian merupakan daerah lereng perbukitan yang banyak pemukiman warga dan rawan longsor.Kita khawatir, mengingat hujan deras, maka kita lakukan evakuasi tiga rumah yang kita nilai rawan terkena longsor susulan," ujar Rizki, Senin (24/10).
Dilanjutkannya, beberapa anggota dari BPBD Kobar, Koramil Kumai, Polsek Kumai dan warga sekitar, saling bergotong-royong membersikan tanah dan pohon sisa longsor yang sengaja ditumbangkan, mengingat pondasi pohon tersebut sebagian terkena longsor. "Satu alat berat milik DPU yang melakukan pengerukan bagian atas tebing yang ada pohon besarnya," terang Rizki.
Sementara itu Kapolsek Kumai AKP Hendri mengatakan saat ini pemilik rumah sudah diungsikan ketempat kediaman keluarganya. Melihat kondisi dari lereng yang longsor tersebut, memang kontur tanah gembur dan banyak terdapat pohon-pohon berukuran besar dengan posisi sudah miring.
"Kami sudah antisipasi bersama dengan BPBD Kobar dan Koramil. Warga dibantu dengan alat berat untuk pengerukkan tanah di lereng tersebut. Ini longsor yang kedua kalinya, tahun 2015 juga pernah terjadi," pungkas Hendri.
Mendengar kejadian ini, Bupati Kobar Bambang Purwanto juga sempat turun kelokasi kejadian untuk melihat secara langsung evakuasi tanah longsor dan bertemu dengan korban yang hampir terkena bencana tersebut. (jok/gus)