PANGKALAN BUN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Kotawaringin Barat tidak akan mengirimkan anggota untuk ikut demo besar-besaran di Jakarta, Jumat (4/11). Namun, HTI Kobar tidak bisa melarang bila ada anggota yang ikut aksi tersebut.
”Kita tidak ada rencana untuk memberangkatkan anggota HTI ke Jakarta untuk mengikuti aksi umat Islam pada 4 November nanti. Tapi kita juga tidak bisa melarang bila ada anggota kita yang berangkat kesana atas nama pribadi,” kata Ketua DPD HTI Kobar Abu Nasir, Selasa (1/11) pagi.
Menurutnya, setiap orang berhak datang dan mengikuti aksi tersebut. Ia pun menegaskan bahwa unjuk rasa oleh HTI terhadap Ahok beberapa waktu lalu bukan urusan politik. Naih menduga Ahok telah melakukan penistaan ayat suci Alquran dengan mengutip Surat Almaidah ayat 51.
Nasir menegaskan, aksi di DKI ini bukan merupakan tindakan untuk memerangi nonmuslim. Bukan pula atas dasar sentimen suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
”Bukan karena SARA, bukan itu. Aksi itu hanya panggilan secara keimanan umat Islam yang berkeinginan membela Alquran yang telah dinistakan oleh seorang warga negara. Dan sangat wajar bila kita menuntut keadilan atas penegakan hukum terkait dugaan penistaan Alquran terutama surat Almaidah ayat 51,” terangnya.
Pernyataan serupa juga diutarakan Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kobar Fahrizal Fitri. Secara kelembagaan Muhammadiyah tidak mengirimkan warganya untuk ikut serta melakukan aksi demonstrasi untuk memenjarakan Ahok alias Basuki Tjahaya Purnama.
”Tidak, Muhammadiyah tidak mengirim perwakilan. Pada intinya kita tidak mengimbau untuk ikut dan tidak melarang warga untuk berdemo,” katanya.
Sampai saat ini, pihaknya juga belum mendapat laporan perihal kepesertaan warga Muhammadiyah yang akan mengikuti aksi tersebut. Meski secara organisasi pihaknya tidak bisa melarang warganya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demonstrasi itu.
”Kalau berangkat sendiri, kita tidak berhak melarang. Asalkan tidak membawa atribut Muhammadiyah. Sampai saat inipun kita belum menerima laporan warga kami yang akan ikut aksi itu,” terangnya.
Namun, Fahrizal juga berharap kepada umat Islam yang akan ikut dalam aksi tersebut untuk saling menjaga diri dengan tidak berbuat anarkis apalagi hingga menyebabkan bentrok dengan aparat keamanan.
”Sampaikanlah aspirasi dengan santun, jangan mudah terprovokasi. Hindari bertindak anarkis dan tetap saling menjaga dan jangan sampai terjadi bentrok dengan aparat keamanan,” pungkasnya. (sla/yit)