PANGKALAN BANTENG- Program pembangunan embung atau bendungan masih menjadi andalan untuk mengatasi kurangnya pasokan air ketika musim kemarau. Salah satu embung terbesar yang akan dibangun yakni berada di Sungai Hijau, Pangkalan Banteng.Namun sebelum pembangunan embung itu terwujud, perbaikan jalur aliran sungai yang menuju embung perlu dilakukan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kobar Erdi Setiawan mengatakan, embung menjadi tempat penampung air dari beberapa aliran sungai. Namun sebelumnya, perbaikan berupa normalisasi sungai dan pembangunan plenseng atau tebing sungai pencegah longsor harus terlebih dulu dilakukan.
"Sebelum embung dibangun, kita lancarkan dulu aliran sungai yang akan dibendung nanti,"ujarnya,Rabu (2/11) siang.
Menurut Erdi, jika aliran sungai lancar maka luapan air dari sungai menuju embung ketika hujan besar, tidak akan terjadi lagi. Dijelaskannya, keberadaan embung di Sungai Hijau memang bukan untuk irigasi persawahan. Embung itu akan difungsikan untuk perikanan dan bisa juga wisata air, dan yang utama untuk pencegah banjir di kawasan itu.
Kemudian lanjutnya, untuk memperlancar aliran air menuju penampungan atau embung, hingga kini proses normalisasi aliran sungai terus dilakukan, terutama yang bermuara ke Sungai Hijau.
"Ada beberapa sungai yang muaranya berada di Sungai Hijau, dan kita telah merampungkan normalisasi alirannya. Seperti Sungai Pakit dan Sungai di Karang Mulya," tandasn Erdi Setiawan.(sla/gus)