KASONGAN – Petani di Kecamatan Katingan Kuala terancam gagal panen. Pasalnya sawah padi yang cukup luas serentak diserang hama tikus. Belum lagi intensitas hujan yang cukup tinggi, serta kondisi air laut yang mulai pasang membuat padi mereka banyak yang tergenang.
Berkenaan kesusahan petani di kawasan lumbung padi Kabupaten Katingan itu, pihak dewan meminta agar pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mengatasinya. Demikian disampaikan Wakil Ketua II DPRD Katingan H Alfujiansyah saat dibincangi, belum lama ini.
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, belum lama tadi masyarakatnya di Katingan Kuala melaporkan kepadanya bahwa lahan pertanian mereka yang sudah ditanami diserang hama tikus.
"Hampir seluruhnya diserang, padahal sawah petani kita di sana cukup luas. Saat ini, sebenarnya sudah memasuki musim tanam. Ibaratnya tanaman padi sudah mulai ada buahnya," jelasnya.
Selain itu, beber Ketua DPD Golkar ini, meningkatnya intensitas hujan dan debit air laut menyebabkan sawah petani mengalami kebanjiran. Tidak sedikit tanan padi yang terendam. Akibatnya, produksi padi di Kecamatan Katingan Kuala diprediksi menurun.
"Kalau di daerah lain, kita masih belum tahu karena tidak ada laporan. Kita tahu, selama ini Katingan Kuala merupakan lumbung padinya Kabupaten Katingan. Kalau diserang hama tikus, tentu hasil produksi padi akan turun signifikan," tandas Fuji safaan akrabnya H Alfujiansyah.
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah melalui instansi terkait berupaya sesegera mungkin turun ke lapangan dan melakukan penanganan terhadap hama tikus tersebut. Sehingga nantinya, produksi padi di wilayah selatan setidaknya normal kembali dan hama tidak mewabah ke wilayah kecamatan lainnya.
"Sebelumnya memang pernah ada serangan hama tikus, namun tidak sebesar saat ini sehingga petani kewalahan. Dulu serangannya tidak menyeluruh, hanya di sebagai lahan petani saja karena mampu dikendalikan," imbuhnya.
Sementara terkait banjir, menurut Alfujiansyah, masih bisa diatasi petani dengan melakukan pengaturan pintu masuk air ke sawah mereka. Namun, mungkin ada sebagai yang tak berfungsi, sehingga pengaturan masuknya air mengalami sedikit kendala.
"Untuk itu, kita meminta pemerintah daerah segera memperbaiki saluran irigasi di lahan pertanian warga, kemudian saluran primer dan sekundernya juga dibenahi. Ini demi keberlangsung hidup petani kita di wilayah selatan, yang selama ini mrnopang kebutuhan beras katingan," pungkasnya. (agg/fin)