PANGKALAN BANTENG – Genangan air di kawasan Pasar Karang Mulya, Jalan Jenderal Achmad Yani kilometer 65 , makin mengganggu para pengguna jalan. Genangan air diperparah dengan mengalirnya air comberan dari drainase yang buntu di sisi selatan jalan tersebut.
Wardi, pengguna jalan, mengungkapkan bahwa genangan air di jalan itu bau karena berasal dari got. ”Itu lihat sendiri, ada air dari got (selokan) yang malah dialirkan ke jalan. Ini jalan raya, apa tempat pembuangan limbah,” keluhnya.
Genangan air terparah berada di depan gerbang masuk sisi timur pasar, meski sebagian jalan yang tergenang telah ditimbun tanah namun aliran air comberan yang merupakan limbah rumah tangga membuat kawasan itu tetap basah.
”Apa menunggu jatuh korban di jalan, kenapa tidak segera diperbaiki. Aliran air yang meluap itu akibat drainase yang tersumbat,” ujar Rahmadi, pengguna jalan lainnya dengan nada kesal.
Kekesalan serupa juga dikatakan Suryani. Dia terpaksa membatalkan niatannya untuk makan di warung langganan yang tepat berada di lokasi genangan air comberan itu.
”Bau sekali, ini nasi dan lauk saya bungkus saja dan dimakan di rumah. Tidak betah menahan bau air coberan yang meluber ke jalan,” terangnya.
Sama halnya yang diucapkan Widodo, tokoh masyarakat Karang Mulya. luberan air selokan itu tepat berada di depan warung makan sehingga sangat menganggu.
Terkait keluhan tersebut, Camat Pangkalan Banteng Aliransyah mengatakan, seharusnya pemerintah desa mengambil inisiatif untuk mencari tahu sumbatan itu.
”Tidak hanya pemerintah desa, pemilik toko yang drainasenya buntu harusnya sadar dan tidak melakukan pembiaran. Kalau sudah seperti itu, semua pengguna jalan yang dirugikan,”katanya. (sla/yit)