PANGKALAN BUN – Sunar, kakek 55 tahun, ini benar-benar bernasib malang. Dia tewas dengan cara mengenaskan, lehernya putus ditebas. Pelakunya diduga cucu tirinya. Peristiwa mengerikan itu terjadi di kebunnya di Jalan Tjilik Riwut, Gang Wonokoyo I, tepatnya di belakang SMA Negeri 3 Pangkalan Bun, Senin (14/11). Diduga, aksi nekat sang cucu lantaran seminggu sebelumnya sempat diancam dibunuh.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, sesaat setelah salat Ashar. Korban saat itu sedang berada di kebun untuk membersihkan lahan yang akan ditanami sayur. Tanpa diduga-duga, cucunya, Rokib (22), mendatanginya dengan membawa senjata tajam.
Tanpa basa-basi dia menebas leher korban saat keluar dari pondok. Satu tebasan tepat mengenai leher korban. Tebasan kedua mengenai siku korban. Seketika korban langsung tidak bisa bergerak. Darah mengucur deras. Tidak lama berselang, malaikat maut menjemput.
Setelah beraksi, Rokib langsung menyerahkan diri ke tokoh masyarakat. Hal ini langsung membuat gempar. Sekitar pukul 17.00 WIB pelaku diserahkan ke Polres Kobar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pihak kepolisian langsung menuju TKP untuk evakuasi korban. Jasad Sunar dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Kasatreskrim Polres Kobar AKP Guntur Tri Bawono menjelaskan, pembunuhan ini melibatkan kakek dan cucu tirinya. Rokib sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan mengakui semua perbuatan yang telah dilakukan.
”Tersangka sudah kita amankan. Serta tersangka mengakui semuanya telah membunuh kakek tirinya," kata Guntur Tri Bawono di ruang kerjanya tadi malam.
Sesuai keterangan tersangka, sebelum peristiwa pembunuhan itu, tersangka telah diancam dibunuh oleh korban. Hal ini membuat tersangka terus kepikiran.
Akhirnya tersangka memutuskan untuk membunuh kakeknya lebih dulu, daripada dirinya yang dibunuh. Senjata tajam yang digunakannya memang sudah diasah dengan tujuan bisa membunuh korban dengan sekali tebas.
Tersangka masih dalam pemeriksaan untuk mendalami motif lainnya. Mengingat masih banyak informasi lain yang beredar. Polisi akan terus menggali keterangan dari tersangka.
”Pelaku juga mengaku khilaf. Kasus ini kita dalami karena motifnya apakah hanya dendam ataupun karena tekanan mau diancam dibunuh oleh kakek tirinya," pungkasnya. (rin/dwi)