SAMPIT— Memasuki akhir tahun 2016 yang diiringi dengan musim penghujan dan cuaca ekstrem, menyebabkan meningkatnya potensi bencana terutama banjir besar dan angin ribut. Dalam rangka mengantisipasi agar bencana tidak sampai menimbulkan kerusakan besar dan korban yang banyak, DPRD Kotim meminta kepada instansi teknis terkait untuk menginventarisir lokasi-lokasi rawan bencana.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus, bahwa pendataan daerah rawan bencana dilakukan agar dapat dengan cepat mengerahkan bantuan saat terjadi bencana di sejumlah wilayah Kotim. Terlebih di wilayah utara yang sering kali terjadi banjir, akibat intensitas hujan yang tinggi.
”Saat ini di Kotim sering kali terjadi hujan yang diikuti dengan angin kencang. Bahkan beberapa waktu lalu sempat merobohkan beberapa bangunan dan pohon di dalam kota. Hal tersebut yang harus diwaspadai oleh masyarakat dan instansi teknis terkait,” imbuhnya.
Parimus juga mengatakan, selain itu pihak desa dengan instansi terkait harus saling berkoordinasi, sehingga ketika terjadi bencana dapat segara menjalin komunikasi untuk penanganan. Diharapkannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim harus dapat memetakan mana saja wilayah di Kotim yang rawan terjadi bencana, baik itu banjir, angin, dan bencana lainnya berpotensi sewaktu-waktu bisa terjadi di Kotim.
“Jika sudah dipetakan sejak awal, maka masyarakat dapat diperingatkan. Artinya dalam waktu tertentu masyarakat harus waspada ancaman cuaca ekstrem yang menimbulkan bencana,” ujarnya.
Parimus menambahkan, seperti halnya di wilayah utara ada beberapa kecamatan yang wilayah desanya rawan terjadi banjir, sehingga pihak desa juga dapat diminta untuk selalu memantau kondisi hujan dan ketinggian air sungai. ”Jika membahayakan, diharapkan dapat segera berkoordinasi dengan pihak kabupaten guna dapat membantu masyarakat di sana,” tandasnya. (dc/gus)