PANGKALAN BANTENG – Gapoktan Tani Makmur Desa Karang Mulya berinisiatif melepas dan mengamankan sejumlah peralatan penting dari mesin pengering jagung yang berada di tengah-tengah perkebunan desa tersebut. Ini dilakukan demi menghindari kerusakan semakin parah dan kemungkinan hilang.
Ketua Gapoktan Tani Makmur Yono mengatakan, sejumlah peralatan penting telah dilepas dan disimpan. ”Rawan hilang dan rusak, karena mesin tidak lagi ada penutup,” ujarnya, Kamis (29/12) siang.
Sejumlah peralatan penting yang dilepas diantaranya, motor listrik untuk penggerak, mesin diesel, genset, serta peralatan kontrol unit untuk mengoperasikan mesin.
Selain berharap agar segera dibuatkan bangunan baru, untuk kedepan pihaknya menginginkan agar desa dan gapoktan dilibatkan dalam proses pembangunan sehingga pengawasan dan juga kualitas proyek bisa terpantau.
”Dalam laporan itu kita juga ajukan permohonan untuk gedung baru. Namun untuk lokasi kita masih musyawarahkan. Apakah di tempat lama atau dipindah lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga,” terangnya.
Pengajuan untuk pemindahan lokasi menurutnya cukup beralasan, itu dilakukan untuk menghindari kejadian serupa kembali terulang.
”Kalau dekat dengan pemukiman, pengawasan kan lebih mudah. Kemudian juga akan banyak pohon pelindung sehingga hembusan angin tidak langsung mengenai bangunan,” katanya.
Ia juga mengatakan, untuk peralatan yang dilepas dan diamankan tersebut kondisinya masih cukup baik. Karena secara umum peralatan pengering jagung tersebut baru beroperasi dua kali.
”Baru sekitar dua kali dioperasikan dan peralatan masih dalam kondisi bagus,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa bangunan gedung tempat mesin pengering jagung di Desa Karang Mulya runtuh total pada Kamis (22/12) lalu. Selain akibat hempasan angin, dugaan runtuhnya bangunan yang baru sekitar satu tahun berdiri itu akibat buruknya konstruksi bangunan.
Selain di Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng, ternyata fasilitas serupa juga dibangun di wilayah Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan Lada. Namun dari penuturan Jumilan, selaku kepala pengelola fasilitas tersebut, bangunan gedung tempat mesin pengering jagung di Pandu Senjaya terbilang lebih baik daripada di Karang Mulya.
”Untuk bangunan gedung tidak ada masalah, pondasi juga lebih kuat. Selain itu di bagian atas tembok juga dipasang penguat berupa siku-siku,” katanya.
Selama proses pembangunan pihaknya melakukan pengawasan secara ketat. ”Saya awasi terus proses pembangunannya, karena saya yang diberikan tanggung jawab pengelolaan. Kalau sampai terjadi masalah nanti saya sendiri yang malu,” pungkasnya. (sla/yit)