SAMPIT – Malang menimpa pemuda berusia 17,Jefryanur alias Yanur. Dia ditemukan tewas di dekat lanting warga di Jalan Baamang Hulu I. Informasinya, terakhir kali Yanur pamit ingin bertemu pacarnya pada Jumat (09/10) sekitar pukul 19.30 WIB. Jenazahnya baru dievakuasi Selasa (13/10) sekitar pukul 10.30 WIB.
Proses evakkuasi yang dilakukan jajaran Polsek KPM, menghebohkan warga setempat. Kapolsek KPM Iptu Mahmud menuturkan, saat jasad korban dibawa ke rumah sakit, belum seorang pun yang mengakui korban sebagai keluarganya. Sekitar satu jam setelahnya, keluarga korban langsung mendatangi RSUD dr Murjani Sampit untuk melihat korban secara langsung.
”(Orang) yang pertama menemukan adalah seorang ibu penjaga hotel tersebut. Saat itu hanya terlihat kepalanya saja. Kita langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian atas laporan itu dan mengangkat jasad korban,” katanya, Selasa (13/10).
Yanur merupakan warga Kecamatan Baamang, namun sering ikut ayah tirinya di yang bekerja di perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit di Jalan Jendral Sudirman. ”Ternyata anak Bapak Antung, alias Suriansyah di Jalan Gang Madang Kara,” kata Mahmud.
Menurut Mahmud, pada Jumat lalu, korban di antar ayah tirinya ke rumah ayah kandungnya. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, korban kembali diantar ke rumah temannya, Wandi (19), menggunakan sepeda motor di Jalan Kenanga, Sampit. ”Katanya mau nyari kerja, kebetulan temannya itu sudah bekerja di sawitan,” katanya.
Berdasarkan hasil visum, lanjutnya, tidak terdapat tanda kekerasan atau luka memar pada bagian tubuh korban. Yanur diperkirakan sudah berada di dalam air selama dua hari. ”Memang tidak ditemukan bukti kekerasan. Itu masih hasil sementara, kami akan terus menyelidiki kejadian ini jika ada kemungkinan lainnya yang menyebabkan tewasnya korban,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan Wandi, Yanur berada di rumahnya hanya sebentar dan meninggalkan tas yang berisi pakaian. Yanur kemudian pamit, ingin mendatangi rumah pacarnya. Saat itu dia menggunakan baju kaos dan celana pendek. Namun, Yanur langsung tidak memberikan kabar atau kembali ke rumah Wandi sampai ditemukan tewas dengan hanya mengenakan celana dalam.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban, Yeni, mengatakan, Yanur pandai berenang sejak kecil. ”Sejak kecil dia sudah sering mandi di sungai. Jadi, jika Yanur tewas tenggelam, itu tidak mungkin. Terlebih dia (korban) ini tidak memiliki penyakit apa pun yang dapat membahayakan nyawanya saat berada di air,” katanya. (rm-66/ign)