SAMPIT - Belakangan ini pemelihara anjing di Kecamatan Baamang resah dengan pembunuhan anjing secara massal. Modusnya, anjing dibunuh menggunakan racun tikus.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, ada beberapa warga yang kehilangan anjing kesayangannya akibat diracun. Bahkan, ada satu pemellihara kehilangan hingga enam ekor dogy.
”Beberapa minggu lalu lima ekor anjing peliharaan kami diracun secara massal, padahal anjing itu tidak menganggu dan hanya berakitivitas di sekitar rumah kami. Kok tega sampai meracun,” kata Rado, pemelihara anjing asal Baamang.
Saat malam dari pukul 22.00 WIB, anjing sengaja dilepaskan. Namun kawanan anjing itu hanya tidur di sekitar halaman rumah. “Nah kalau ada yang tidak beres, mereka langsung merespon dengan menggonggong keras,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Dwi Nita, warga Jalan Crisptophel Mihing Baamang. Dia memelihara anjing untuk menjaga rumah. Dengan adanya satwa menggonggong, rumah jadi aman.
”Setiap rumah di lingkungan kami ini pasti pelihara anjing semuanya. Tetapi belakangan ini banyak hilang anjing kami. Mulai diculik hingga diracun massal, kami mencurigai ini perbuatan maling,” kata Dwi.
Kemarin sore, seekor anjing kesayangannya juga nyaris jadi korban. Saat dirinya kembali ke rumah, ada setumpuk makanan di halaman rumahnya, tidak jauh dari anjingnya yang sedang terikat. ”Ketika saya cek ternyata makanan ini sepertinya mengandung racun, dan ternyara sempat dimakan oleh anjing saya, ternyata satu jam berselang kondisi anjing sudah mulai kritis,” tukasnya.
Hingga saat ini, lanjut dia Anjing peliharaannya tersebut dalam kondisi sekarat. Namun pertlolngan petama anjuran dari dokter hewan pun sudah dilaksanakan. “Kami mengutuk keras upaya memusnahkan anjing dengan cara sepeti ini, kalau ada yang klurang berkenan mestinya ngomong ke kami,”tukasnya. (ang/yit)