SAMPIT – Aksi pencabulan kembali terjadi, kali ini menimpa SM, pelajar yang tinggal di Desa Tumbang Saluang Kecamatan Bukit Santuai, Kotaringin Timur.
Kejadian diperkirakan sekitar Januari-Ferbruai 2015 lalu dikediaman korban. Bahkan kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Kotim.
Sementara pelaku berinisial MK, setelah merenggut mahkota SM, ogah bertanggung jawab dan mengetahui dirinya dicari warga, pelaku langsung melarikan diri.
“Korban hamil delapan bulan, warga sekitar sempat kesal dengan pelaku setelah mengetahui korban yang menghamili adalah dia (MK),” kata warga Desa Tumbang Saluang.
Aksi pencabulan yang dilakukan MK bermula saat dia mendatangi korban seorang diri dikediamannya.
Saat itu pelaku dalam kondisi mabuk, pelaku mengancam korban dan langsung melepaskan celana lalu terjadilah perbuatan asusila tersebut. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku langsung kabur.
Pascakejadian, korban memilih diam, baru-baru ini aksi bejat MK terbongkar setelah pelajar SMP itu diketahui orang tuanya hamil delapan bulan.
Setelah didesak, korban menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Sontak saja, orang tua korban marah dan melaporkan kejadian ini ke polisi.
Kaburnya MK telah menambah daftar pencarian pelaku cabul yang ditangani kepolisian. Sebelumnya CP (17) yang mengauli pacarnya YA (17) di barak Jalan MT Haryono Sampit pada Mei 2015 juga belum ditangkap (buron).
Akibat hubungan terlarang, YA yang merupakan siswi SMKN Kota Sampit itu hamil empat bulan. Pelaku adalah siswa SMK swasta kota Sampit tidak mau bertanggung jawab dan memilih kabur.(co/fm)