PALANGKA RAYA – Nasib tragis dan menyedihkan menimpa Bella Septia (17). Warga di Jalan Bhakti I ini ditemukan tak bernyawa di dalam barak. Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kematian gadis berambut sebahu itu. Kasus tersebut masih ditangani Polres Palangka Raya bersama Polsek Pahandut. Peristiwa itu terjadi, Rabu (22/2) siang.

Informasi dihimpun menjelaskan jenazah pertama kali ditemukan oleh adik korban sekitar pukul 12.00 WIB, saat membuka pintu barak. Hingga saksi berteriak dan mengundang warga sekitar mendatangi barak itu. Disebut-sebut kala dievakuasi oleh keluarga dan masyarakat, nampak bekas luka di bagian leher dan hidung mengeluarkan darah.

Saat ditemukan, deyut nandi Bella berdeyut namun saat dievakuasi meninggal dunia. Dijelaskan sebelumnya ditemukan tidak ada tanda-tanda sakit ataupun konflik dengan orang lain. Kini kasus ditangani kepolisian dan masih dalam penyelidikan. Salah satu warga, FI menyatakan adik almarhum menyebutkan saat pulang sekolah jam 10.00 WIB, almarhum terlihat masih sehat. Akan tetapi dua jam kemudian Bella ditemukan tak bernyawa, walau pertama kali dikira pingsan.

"Ini mendadak, tadi ada yang mengira pingsan terus mimisan, eh malah sudah meninggal. Tadi dibagian leher korban ada bekas mirip bekas cakaran, hidung mengeluarkan darah," pungkas FI.

Orangtua alamarhum Eno (40) menerangkan almarhum tidak mengeluh sakit dan nampak ceria. "Saya dikabari tetangganya, bahwa anak saya meninggal dunia, bilamana ada tindak kriminal harus ditindak lanjuti. Tidak menyangka dia (korban) secepat itu pergi selamanya. Tidak ada firasat," ucapnya dengan nada sedih.

Sementara itu Dokter Forensik dr Ricka Brilliant menyebutkan nampak adanya kejanggalan di tubuh korban, seperti di leher dan dada depan korban.

"Korban di kamar mayat dr Doris Sylvanus untuk dilakukan tindak lanjut. Dibagian leher korban ada luka lecet sebesar 0,2 cm. Dada sebelah depan, ada luka seperti tangan yang seperti goresan kuku," jelasnya.

Kata Ricka, jenazah akan dilakulkan visum setelah orangtua almarhum setuju, walaupun orang tua sempat menolak, tetapi atas perintah pihak kepolisian akhirnya setuju.

“Ada curigaan, makanya ada otopsi, karena nampak bekas luka dibagian leher dan hidung mengeluarkan darah," pungkasnya.

Sementara itu Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli menerangkan masih mendalami kasus ini, apakah ada indikasi dibunuh atau tidak.

"Ini masih dalam proses penyelidikan. Kita kumpulkan bukti dan keterangan saksi-saksi dulu. Kami juga belum dapat memastikan apa penyebab kematian Bella yang mendadak ini," ucapnya didampingi Kapolsek Pahandut Kompol Ani Maryani, Kasat Reskrim AKP Ismanto Yuwono, dan Kasat Intel AKP Budi Nugroho. (daq/vin)