PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengatakan optimis mampu melakukan pembenahan infrastruktur publik di Palangka Raya. Tujuannya bukan sekedar mengejar supremasi tertinggi dibidang penghargaan kebersihan Piala Adipura, kendati itu senantiasa dimimpikan. Lebih dari itu, yakni untuk menciptakan kenyamanan warga.

“menata wajah kota selama ini, bukan berrti sekedar ingin mengejar piala Adipura tersebut. Melainkan sebagai bagian dari upaya membangun dinamika kota yang tidak jauh tertinggal dari kota lainnya,” kata Riban, Jumat (3/3).

Ia menilai seiring dengan perkembangan itu, perlu peran serta semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan kota yang selaras dengan julukannya ‘Kota Cantik’. Hingga semua memiliki komitmen bersama membangun kesadaran penting kebersihan dan pelestarian lingkungan.

“Kita juga gencar meminta lurah, camat para aparatur sipil negara, lembaga sekolah dan lembaga lainnya untuk mewujudkan Kota Cantik. Bila itu terpenuhi, tinggal bagaimana orang menilai capaiannya,”ujarnya.

Riban menilai pengembangan Kota Palangka Raya selama ini tidak tertinggal dengan daerah lain, terlebih pengembangan pembangunan disetiap kawasan kian meluas. Karena Palangka Raya kerap menjadi tujuan pendatang yang ingin mengadu nasibnya untuk berkembang.

Namun seiring itupula, maka pemerintah kota, harus berpikir keras bagaimana agar keteraturan kota tetap terjaga, terutama keikutsertaan masyarakat untuk membiasakan diri untuk hidup disiplin dengan tidak merusak, membuang sampah sembarangan.

“Adipura hanya sebagai proses penilaian. Bagi saya yang terpenting adalah bagaimana merubah paradigma  masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi agar dapat hidup senantiasa bersih dan turut bertanggungjawab menjaga keindahan kota,” ungkap Riban.

Riban membeberkan dalam masa kepemimpinannya, Palangka Raya baru sekali mendapatkan piala Adipura. Tetapi seiring perkembangan serta lajunya pertumbuhan penduduk, segala penataan kota menjadi tidak terkendali. Sehingga Pemkot mulai melakukan banyak penataan, mulai pembangunan taman dan kawasan publik dalam pengembangan kota ini.

“Soal Adipura, biarlah sesuai atau tidaknya apakah Palangka Raya layak mendapatkannya tergantung segi mana penilaian. Tetapi kami terus melakukan pembenahan dan keteraturan masyarakat demi kita semua,” pungkasnya. (daq/vin)