SAMPIT – Peristiwa asusila kembali mengotori dunia kaum muda. Seorang pelajar SMP berusia 14 tahun, PH, menjadi korbannya. Dia mendapat perlakuan tak senonoh pada siang bolong pada Kamis (1/10) lalu sekitar pukul 12.00 WIB. Akibatnya, orangtua PH mengadukan pelaku ke pihak berwajib.
Dalam laporan ke polisi, orangtua korban menyebut pelakunya adalah Dr alias En yang masih berusia 19 tahun. Kala itu, korban tengah bersantai menikmati rujak buah bersama temannya (TN). Kemudian pelaku mampir dan menawari tumpangan pulang.
Saat itu, tingkah pelaku terlihat seperti biasanya, tidak ada yang mencurigakan. Korban dan pelaku sempat ngobrol ringan. Lantaran pelaku dan korban sudah saling kenal, teman korban TN tak menaruh curiga.
Setelah ngobrol, korban menerima tawaran pelaku untuk diantar pulang dengan sepda motor. Namun korban tidak diantar sampai tujuan. Pelaku memutar kendaraannya menuju perkebunan durian di Desa Cempaka Mulia Barat. Di bawah rumpun bambu, pelaku memaksa korban melayani nafsu bejatnya.
Kapolsek Cempaga AKP Indras Purwoko membenarkan kejadian tersebut. Polisi yang mendapat laporan dari orangtua korban langsung bergerak menangkap pelaku.
”Benar, kami terima laporan dari ayah korban jika anaknya telah mendapat perlakuan tidak baik dari pelaku. Dan pelaku juga sudah mengakui perbuatannya jika dirinya telah melakukan perbuatan tersebut kepada korban di sebuah perkebunan,” terang Indras kemarin, Senin (19/10).
Pelaku bekerja sebagai petani di Desa Cempak Mulia Barat. Dia mengaku belum pernah melakukan hal tak senonoh seperti itu. Sial bagi korban yang saat itu, meski sempat menolak, harus merelakan kegadisannya direnggut teman sendiri.
Pelaku sebenanrnya mengenal korban dari TN. Setelah mengalami perlakuan tak senonoh itu, korban menunjukkan perubahan sikap. Orangtua korban yang curiga berusaha mengorek keterangan. Setelah mendengar cerita korban, orangtuanya langsung melapor ke pihak kepolisian.
”Saat ini pelaku masih kami periksa dan ditahan di Polsek Cempaga. Saat kita tangkap pelaku sudah tidak bisa berbuat banyak dengan laporan dari ayah korban,” ujar Indras. (rm-66/dwi)