Kebakaran hebat terjadi di Samuda, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, tepatnya di Jalan Umar Hasim RT 4, kemarin (20/10) siang. Gedung walet dan rumah warga diamuk si jago merah. Kerugian akibat musibah ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Sekitar 2,5 jam api baru bisa dipadamkan. Lima gedung walet dan dua rumah harus jadi arang. Yakni gedung walet milik Gusti Masran, Gusti A Kursani, Wawi, serta gedung walet dan rumah Gusti Astian dan Umar. “Api saat itu sudah membesar ketika dengar teriakan warga,” ujar Kursani menjelaskan.
”Tidak diketahui jelas penyebab kebakaran. Namun karena kekeringan, dan air sungai surut proses pemadaman sulit,” timpal Ade Rahman, warga sekitar.
Api diduga berasal dari kediaman Umar yang saat itu tanpa penghuni. Tidak banyak barang berharga milik korban yang terselamatkan. Sekitar 1,5 jam petugas pemadam kebakaran dari Sampit baru datang. Sebelumnya pemadaman dibantu beberapa unit alkon milik warga.
Menurut warga lainnya, Umar Mahmudin, kejadian bermula saat api muncul dari kediaman Umar. ”Rumah Umar itu sekarang sudah ditempati oleh menantunya Hendra Wijaya, akan tetapi saat itu tidak ada di rumah,” ungkap Umar Mahmudin.
Saat kejadian itu, warga melihat api sudah menyala besar di posisi kamar kediaman korban. Api tidak hanya melalap rumahnya, namun merembet ke gedung walet serta rumah tetangga dan gedung walet warga sekitar. ”Barang korban hampir tidak ada yang bisa diselamatkan,” ungkap Umar Mahmudin.
Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Kasus ini kini tengah ditangani Polsek setempat untuk memastikan penyebab dari kebakaran itu.
Sampai dengan berita ini ditulis, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Penyebabnya juga belum diketahui pasti. Namun berdasarkan informasi yang beredar, api berasal dari dapur rumah salah seorang warga.
Sementara Kapolsek Jaya Karya Iptu Azmi Halim Permana, membenarkan bahwa telah terjadi peristiwa kebakaran di wilayah hukumnya. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran hebat tersebut. ”Iya benar masih kami selidiki,” katanya.
Seperti diketahui, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, merupakan salah satu kawasan yang sedang dilanda krisis air saat ini. Untuk keperluan air minum, warga setempat terpaksa dibantu pasokan air dari Kota Sampit, sudah dua bulan ini. Saat musim kekeringan seperti sekarang, sumber air di wilayah itu sangat sulit didapat. Sementara air sungainya terasa payau karena dekat dengan laut. Itu pun debitnya kini surut karena kekeringan. (oes/co/dwi)