PANGKALAN BANTENG – Kegembiraan wali murid dan pihak Sekolah Dasar Negeri 1 Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng dengan rencana realisasi pembangunan gedung baru sirna. Pasalnya, tersiar kabar bahwa pembangunan gedung yang terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru di tahun 2017 ini batal dilaksanakan.
Bahkan, menurut informasi yang beredar, pembangunan dialihkan ke sekolah lain di kawasan Kecamatan Arsel.
Kepala SDN 1 Natai Kerbau Sugito membenarkan kabar tersebut, meski surat resmi dari dinas terkait belum ada.
”Kabarnya memang begitu mas. Saya masih menunggu alasan resmi dari pembatalan itu,” katanya, kemarin (22/3).
Menurut Sugito, pihaknya menyesalkan pembatalan tersebut dilakukan saat sudah mepet pelaksanaan pembangunan. Padahal, dari instansi terkait sudah pernah datang dan melakukan pengukuran ke sekolah yang dipimpinnya.
”Saya juga bingung sekaligus malu. Malu pada guru-guru dan wali murid, ditambah lagi seluruh masyarakat sudah tahu rencana pembangunan gedung itu. Untung saja saya belum bentuk panitia pembongkaran gedung lama,” katanya.
Dalam musrenbang kecamatan beberapa waktu lalu, lanjutnya, dalam rencana kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 di Pangkalan Banteng, terungkap SDN 1 Natai Kerbau mendapatkan alokasi pembangunan gedung sekolah dan gedung rumah dinas guru. Pembangunan itu akan dilaksanakan tahun ini.
”Kalau kecewa, tentu saja kami dari pihak sekolah dan wali murid kecewa. Ibaratnya sudah di depan mata langsung hilang begitu saja,” katanya.
Kebutuhan terhadap gedung baru di sekolah mulai diajukan pihak sekolah di tahun 2015. "Kita kekurangan satu ruang kelas, yakni untuk kelas 4. Akhirnya, karena kondisi itu, ruangan guru dan WC di gedung kayu itu kita ubah sedikit dan jadikan ruang kelas,” ujarnya.
Pantauan Radar Pangkalan Bun, kondisi gedung sekolah yang menjadi ruangan kelas 1 sampai kelas 4 dari luar tampak terlihat cukup baik. Namun, begitu masuk ke masing-masing ruangan, plafonnya banyak lepas. Sejumlah papan dinding juga banyak yang berlubang.
Bahkan, papan di bagian lantai juga banyak yang sudah waktunya diganti. Salah satu ruangan yang paling parah berada di kelas 4, karena ruangan itu dulunya merupakan ruang guru dan WC. Selain plafon yang mulai berlubang, dinding bangunan juga telihat lapuk.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar (Kabid PSD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar Kartono membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, pembangunan gedung di SDN 1 Natai Kerbau bukan dibatalkan, tapi ditunda tahun 2018 nanti.
"Bukan dibatalkan, tapi ditunda pembangunannya. Tahun 2018 tetap akan kita laksanakan. Untuk tahun ini, pembangunan rumah dinas guru di SD Natai Kerbau tetap akan kami laksanakan,” ujarnya.
Kartono menjelaskan, penundaan dilakukan karena ada sekolah lain di daerah Natai Baru yang kondisinya lebih parah dibandingkan sekolah di Natai Kerbau. ”Pembangunannya dialihkan sesuai skala prioritas dan di SD Natai Baru ternyata lebih parah kondisinya dan harus segera ditangani,” katanya. (sla/ign)