PANGKALAN BANTENG-Kerusakan parah jalan poros trans kalimantan di Kecamatan Pangkalan Banteng kian parah. Kesemrawutan lalu lintas ditambah lagi belum digungsikannya jalan dua jalur di sekitar Pasar Karang Mulya akibat mandeknya pengaspalan sejak lima tahun silam.  

Selain lubang jalan yang kian lebar dan jumlahnya makin banyak, arus lalu lintas menjadi sedikit tersendat di kawasan itu. Terutama ketika akhir pekan berlangsung, sebagian besar pengunjung pusat perbelanjaan di  ibu kota kecamatan tersebut justru memarkir kendaraan  mereka di jalanan. Bahkan,  jalan dua jalur yang sejatinya difungsikan untuk memperlancar arus lalu lintas malah menjadi tempat parkir pengunjung pasar. 

Widodo, salah satu pemilik kios di sisi selatan wilayah komplek pasar Karang Mulya mengeluhkan para pengunjung pasar yang memarkir kendaraannya di depan kios miliknya. Selain menutup jalan masuk ke tempatnya bedagang, lokasi yang digunakan untuk parkir termasuk badan jalan. 

”Sebaiknya segera difungsikan saja jalan di depan pasar ini menjadi dua jalur. Sia-sia pengaspalannya kalau tidak segera difungsikan,”ungkapnya, Senin (10/4) kemarin. 

Menurutnya dengan difungsikannya dua jalur di pusat ibukota kecamatan itu maka kemacetan arus lalu lintas yang terjadi dikawasan itu bisa dikurangi. 

Dirinya mengusulkan, bila belum mampu menyambung aspal yang ada itu, mulai dari showroom mobil di depan pasar Karang Mulya hingga di depan kecamatan bisa dilakukan penimbunan dengan tanah uruk, atau pun agregat dan kemudian dikeraskan. 

”Kemudian tinggal pasang rambu di depan kecamatan agar pengendara dari arah Sampit mengambil jalur kiri seterusnya, hingga sampai terakhir di turunan pasar lama Karang Mulya,papar  salah satu tokoh masyarakat setempat ini. 

Anggota Komisi C DPRD Kobar yang membidangi insfrastruktur Sri Lestari juga mengakui, tersendatnya pelaksanaan peningkatn kualitas jalan  dua jalur itu karena pemerintah memfokuskan pembangunan jalan poros desa yang saat ini juga perlu perhatian lebih. 

”Masuk akal juga, memang kelanjutan jalan itu sedikit tertunda karena pemerintah fokus ke pembenahan jalan poros desa yang juga sangat perlu perhatian,”tandasnya.

Untuk tindaklanjutnya, kata Sri lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas teknis terkait dan bupati untuk kelanjutan proyek tersebut.(sla/gus)