PANGKALAN BUN-Pengembalian 20 persen potongan kuota haji Indonesia yang dipotong sejak 2013 lalu berimbas pada meningkatnya jumlah jamaah calon haji Kobar yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2017 ini. Tahun ini kabupaten Kobar mendapat jatah kuota sebanyak 151 orang, dan meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2016 yang hanya 75 orang.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kantor Kemenang Kobar Nurhasan Samin mengatakan, peningkatan itu karena pengembalian kuota haji Indonesia yang sempat dipotong 20 persen karena pembangunan kawasan pendukung Masjidil Haram dan juga adanya tambahan kuota lagi sekitar 10 ribu jamaah.
”Sebenarnya kuota haji Kobar sebanyak 156 orang, namun dua diantaranya meninggal, dan dua orang lagi menunda keberangkatannya karena hamil, akhirnya tinggal 151 orang.
Untuk dua orang yang meninggal itu, lanjutnya tidak bisa digantikan oleh orang lain baik itu anaknya ataupun keluarga jamaah tersebut. Jadinya nomor antrean dibelakangnya yang berhak berangkat. Nomor antrean dibawahnya yang maju dan itu entah dari kabupaten mana karena pendaftaran haji didasarkan pada kuota provinsi,”terangnya.
Nurhasan melanjutkan, untuk provinsi Kalteng sampai saat ini mendapat jumlah sebanyak 1.603 orang. Dan tidak dibagi merata keseluruh kabupaten. Siapa saja boleh mendaftar dan tidak ada pembatasan. Pendaftaran baru akan ditutup bila sudah mencapai kuota tersebut.
”Siapa pun boleh daftar, bisa jadi tahun (2017) ini Kobar berangkat 151, tahun depan belum tentu sama. Itu berdasarkan jumlah orang yang daftar untuk antrean berangkat tahun 2018,”katanya.
Dikatakan pula, untuk pelunasan biaya haji tahun ini mencapai Rp 37,7 juta rupiah dan pelunasan sudah mulai dibuka pada 10 April dan paling lambat untuk tahap pertama ini adalah 5 Mei 2017.
Selain itu lanjut Nurhasan, dengan pengembalian kuota dan penambahan 10 ribu jamaah itu, lama waktu antrean jamaah haji reguler Kobar langsung menurun drastis. Bila sebelumnya mencapai 24 tahun, kini turun menjadi 17 tahun. Untuk haji plus, lama antrean hanya mencapai 5-7 tahun, namun dengan konsekuensi biaya yang jauh lebih mahal hingga empat kali lipat.
”Haji reguler Rp 37,7 juta kalau haji plus dari bisa mencapai Rp 125 juta bahkan bisa lebih,”tandasnya.
Ditambahkan Nurhasan, dari 151 orang yang akan berangkat haji tahun 2017 ini terdiri dari 80 orang asal Kecamatan Arut Selatan, 39 dari Kumai, 11 orang Pangkalan Lada, 14 orang dari Pangkalan Banteng, 5 orang dari Kotawaringin Lama serta 2 orang dari Arut Utara.(sla/gus)