KOTAWARINGIN LAMA – Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kobar Kamaludin menilai, kegiatan MTQ yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun mempunyai sejarah panjang, dalam penyebaran syiar agama Islam.
Dan lanjutnya pelaksanaan MTQ ke 48 di Kolam kali ini memiliki nilai istimewa untuk napak tilas sejarah dan bukti perjuangan awal penyebaran agama Islam di Kabupaten Kobar. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan masjid dan makam Kiai Gede. Selain itu menurut Kamaludin, MTQ yang dilaksanakan saat ini merupakan sarana untuk menjaring qori dan qoriah, hafiz dan hafizah, muratil dan muratillah, mufassir dan mufassirah serta cabang lainnya untuk mewakili Kobar pada kegiatan STQ tingkat Provinsi Kalteng.
”Kami berharap melalui kegiatan MTQ ke 48 di Kecamatan Kotawaringin Lama, di tempat yang penuh keberkahan ini, dapat menghasilkan peserta-peserta yang berprestasi nantinya,” imbuhnya.
Sementara itu meski diguyur hujan acara pembukaan MTQ berjalan meriah dan penampilan group qasidah putri El Hawa Semarang mampu menghipnotis peserta, tamu undangan dan masyarakat setempat.
Sementara itu, pembukaan MTQ dilakukan secara resmi oleh pejabat Bupati Kobar Nurul Edy di Lapangan Karya Jaya Kotawaringin Lama, Sabtu (15/4) malam. Pembukaan diawali dengan pemukulan gong pj bupati, disaksikan pula oleh bupati dan wakil bupati Kobar terpilih Nurhidayah-Ahmadi Riyansyah. Selain itu dihadiri pejabat lainnya serta masyarakat yang hadir dalam malam pembukaan MTQ di Kolam.
"MTQ tingkat Kabupaten selalu digelar setiap tahun dan tempat pelaksanaannya dilakukan di kecamatan yang berbeda. Hal ini sebagai wujud kesadaran dan komitmen dalam rangka menjaga dan melestarikan semangat kecintaan terhadap Alquran,"imbuhnya, saat menyampaikan sambutan.
Dikatakannya pula, MTQ kali ini juga untuk menguatkan nilai-nilai syiar dan dakwah Islam di Bumi Maruntung Batu Aji. Sekaligus kegiatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Nurul Edy juga mengharapkan, pelaksanaan MTQ setiap tahun ini bukan sekedar acara seremonial saja. Melainkan bisa dipetik hikmahnya dari pelaksanaan MTQ. Terutama Al Quran bisa jadi pegangan hidup bagi umat muslim. "Alquran merupakan Kitab Suci untuk kita jadikan tuntunan dan pegangan serta sumber inspirasi akan kebenaran firman Allah SWT," tegasnya.
Diharapkannya pula, dalam pelaksanaan MTQ kiranya semua peserta dapat menjunjung tinggi sportivitas. Termasuk dewan juri harus memberikan nilai baik dan tidak ada keberpihakan, mengingat sebelumnya telah diambil sumpah untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Camat Kotawaringin Lama sekaligus ketua umum MTQ ke 48 Yudhi Hudaya menambahkan, Kolam mendapatkan kehormatan dengan menjadi tuan rumah MTQ Kobar ke 48 tersebut. Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
Yang telah mendukung acara hingga hingga berjalan, sampai nanti penutupan.
"Sebagai tuan rumah kami menargetkan Kecamatan Kolam bisa merebut juara umum, pasalnya selama ini hanya Kecamatan Arut Selatan terus. Kesempatan menjadi tuan rumah ini, kami akan menampilkan yang terbaik,” pungkasnya. (gst/rin/gus)
