PANGKALAN BANTENG - Kerusakan jalan Trans Kalimantan kian parah. Memasuki wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kobar hingga Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan, banyak lubang di badan jalan berdiameter 30 cm hingga 1 meter. Akibatnya fatal. Banyak pengendara sepeda motor celaka.
Pantauan koran ini, banyak lubang jalan mulai dari Simpang Dinamika, sepanjang jalan pasar lama dan pasar baru Karang Mulya, depan Puskesmas Karang Mulya, dan sekitar Dusun Sungai Buaya Kelurahan Amin Jaya. Menapaki wilayah Kabupaten Seruyan, kerusakan jalan terparah berada di seputar Natai Tabuk hingga Ibukota Kecamatan Hanau, di kawasan Pembuang Hulu 1 dan Pembuang Hulu 2.
Warga pengguna jalan harus ekstra hati-hati melewati jalan tersebut. Lubang seakan menjadi jebakan karena tidak bisa dilihat dari jauh. Seperti yang dialami Jumainah (19), pegendara motor dari arah Pangkalan Banteng, celaka akibat masuk lubang jalan di kawasan Natai Tabuk Kecamatan Hanau. Ia yang memboncengkan ibu dan adiknya tak mampu menguasai laju motor bebek setelah melintasi lubang jalan.
”Jatuh sendiri kena lubang jalan, padahal sudah hati-hati. Lubangnya tidak tampak, padahal tidak terlalu laju,” ungkapnya sambil meringis menahan sakit dari luka-luka di kaki dan wajahnya.
Sejak melintas di Pangkalan Banteng memang banyak lubang jalan yang berhasil dilaluinya. Namun, ia terjungkal setelah melalui jalan lurus di jalur utama penghubung antarkabupaten antarprovinsi itu.
”Lewat lubang langsung oleng, coba mengerem tapi motor tak terkendali. Untung tidak berpapasan dengan kendaraan lain dari arah depan,” tambahnya.
Salah seorang saksi, Anas Setiawan, mengatakan bahwa korban tersungkur di perkampungan kecil dekat pintu masuk perusahaan perkebunan kelapa sawit. Melihat korban jatuh, dirinya langsung menolong korban.
”Ibu-ibu itu sudah terguling tertindih motor. Anak kecil terlempar ke pinggir jalan,” katanya.
Selain menolong korban, sejumlah warga lain juga menyetop kendaraan lain. Itu dilakukan mengingat lokasi kejadian berada di dekat tikungan yang dari dua arah berlawanan sama-sama tak terlihat.
”Yang lain menyetop kendaraan agar melambat karena ada kecelakaan, di sini kan tikungan,” terangnya.
Warga berinisiatif memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan mengantarkan mereka ke puskesmas terdekat. (sla/yit)